Busyet, Semburan Lumpur Gas di Cirebon Malah Jadi Wisata Dadakan

Proses penelitian terus berjalan di tengah aktivitas semburan lumpur yang semakin banyak dikunjungi lantaran kabar tersebut viral di media sosial

oleh Panji Prayitno diperbarui 07 Jun 2021, 06:00 WIB
Sejumlah warga mendatangi lokasi semburan lumpur bercampur gas di Desa Cipanas Kabupaten Cirebon. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Cirebon - Semburan lumpur bercampur gas yang ada di Desa Cipanas Kecamatan Dukuhpuntang Kabupaten Cirebon menjadi wisata dadakan masyarakat baik di sekitar desa maupun luar deda.

Padahal, semburan tersebut diketahui berbahaya bagi manusia dibuktikan dengan banyaknya hewan yang mati saat berada di sekitar kawasan semburan itu.

Pantauan di lokasi, warga mulai dari dewasa hingga anak-anak datang ke kawasan semburan. Mereka ada yang melihat dari jarak dekat maupun jarak 100 meter.

Mereka yang datang mengaku ingin melihat langsung kondisi semburan lumpur yang membuat resah warga setempat itu. Tak sedikit pula warga yang datang mengambil foto maupun selfie.

"Penasaran juga karena viral di media sosial banyak," ujar salah seorang pengunjung, Nunik (37) di Cirebon, Sabtu (5/6/2021).

Nunik mengaku sengaja mengambil foto semburan lumpur tersebut untuk diposting ke sosial media. Sementara itu, petugas terus berjaga di sekitar lokasi semburan.

Kapolsek Dukuhpuntang Kabupaten Cirebon Iptu Affandi mengatakan, kedatangan warga berkunjung di kawasan semburan membuat petugas harus berjaga memasang garis pembatas hingga papan imbauan.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 2 halaman

Antisipasi

Petugas kepolisian memasang patok pembatas larangan mendekat di lokasi semburan lumpur bercampur gas Desa Cipanas Kabupaten Cirebon. Foto (istimewa)

"Iya kami harus antisipasi karena berita semburan lumpur ini viral di media sosial," ujar dia.

Affandi pun mengimbau kepada masyarakat yang berkunjung terutama ke titik semburan lumpur agar tetap berhati-hati. Sebab, di bau gas belerang di sekitar semburan sangat menyengat.

PLT Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jabar Arip Budiman mengatakan, semburan tersebut dipastikan berbahaya bagi manusia.

Sebab, dari hasil observasi lapangan, sekitar lokasi semburan tercium kandungan minyak tanah yang sangat menyengat. Terlihat, di sekitar semburan, banyak hewan mati.

"Tadi kita sudah lakukan pemantauan dimana ada burung, jangkrik dan ikan yang mati akibat semburan. Diharap warga waspada dan kami imbau jangan mendekat," ujar dia.

Arip mengatakan, sampel yang diambil dari lokasi semburan lumpur yakni suhu, air dan batu. Sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui kandungan pasti dari semburan.

“Kita sudah lakukan pengambilan bahan-bahan yang akan di bawa ke laboratorium untuk mengetahui pasti kandungannya, suhu disemburan itu aja 50 derajat” ungkap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya