Jelang Rilis Neraca Perdagangan, Rupiah Tertekan ke 14.392 per Dolar AS

Rupiah dibuka di angka 14.310 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2021, 10:24 WIB
Petugas menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Rupiah dibuka di angka 13.355 per dolar AS, melemah tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.341 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Rupiah melemah akibat tertekan notulen rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Mengutip Bloomberg, Kamis (20/5/2021), rupiah dibuka di angka 14.310 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.290 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah masih melemah ke 14.392 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.310 per dolar AS hingga 14.395 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,71 persen.

"Rupiah kemungkinan bisa melemah lagi hari ini terhadap dolar AS karena antisipasi pasar terhadap isi notulen rapat Bank Sentral AS yang dirilis dini hari tadi," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (20/5/2021).

Notulen menyebutkan pernyataan beberapa anggota dewan gubernur yang membuka peluang diskusi pengetatan moneter di AS karena ekonomi mulai pulih.

Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun terlihat menguat ke kisaran 1,69 persen setelah notulen dirilis. Padahal sehari sebelumnya yield berada di kisaran 1,63 persen.

"Kenaikan yield ini bisa memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ujar Ariston.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk April 2021 hari ini.

Analis masih memperkirakan terjadinya surplus sebesar satu miliar dolar AS. Menurut Ariston, surplus mungkin bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.330 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.270 per dolar AS.

Pada Rabu (19/5) lalu rupiah ditutup melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.290 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.273 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya