4 Tips Sukses Pertama Kali Kerja untuk Fresh Graduate

Pertama kali bekerja di sebuah perusahaan tentunya menjadi pengalaman tersendiri bagi setiap orang

oleh Tira Santia diperbarui 18 Mei 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Bekerja di Kantor Credit: pexels.com/Christina

Liputan6.com, Jakarta Pertama kali bekerja di sebuah perusahaan tentunya menjadi pengalaman tersendiri bagi setiap orang. Apalagi, ini menjadi penghasilan pertama usai mengenyam pendidikan.

Tentu tidak banyak dari mereka yang merasa grogi dan belum optimal saat awal-awal kerja. Untuk itu, Ada beberapa tips bagi para lulusan baru supaya kerja pertama mereka bisa maksimal.

Berikut tips hadapi pekerjaan pertama bagi para fresh graduate, seperti dikutip Liputan6.com dari Instagram @kemnaker, Senin (17/5/2021).

1. Terus Belajar

Jangan malu untuk bertanya dan mau belajar hal-hal yang baru.

2. Bekerja Keras

Datanglah lebih awal. Memang sih hal itu membutuhkan usaha yang lebih keras. Selain itu, usahakan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline.

3. Tentukan Mentor Karirmu

Jalin relasi dengan beberapa orang yang lebih senior dan mintalah saran dan pendapatnya.

4. Kembangkan Relasi

Dalam mengembangkan relasi ini bisa dimulai dengan mengobrol dengan teman yang berkerja berbeda divisi. Setelah beberapa minggu, mulailah kembangkan relasi tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Per Februari 2021, Jumlah Pengangguran Turun Jadi 1,62 Juta Orang

Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19 mengalami penurunan. Di mana pada pada Februari 2021, jumlah pengangguran tinggal 1,62 juta orang atau turun 940 ribu dibandingkan 2,56 juta orang pada Agustus 2020.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 juga mengalami penurunan. Jika pada Agustus 2020 jumlahnya mencapai 29,12 juta orang, saat ini tercatat hanya 19,10 juta orang pada Februari 2021 atau turun 10,02 juta orang.

"Kalau kita lihat disana ada progres dari bulan Agustus 2020 ke Februari 2021 dan progresnya cukup menggembirakan. Tetapi kita lihat bahwa sampai Februari 2021 masih ada 19,10 juta penduduk yang terdampak," kata dia dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Rabu (5/5/2021).

Dia menambahkan, bukan anggatan kerja karena Covid-19 juga turun 110 ribu orang menjadi sekitar 650 ribu orang, tidak bekerja karena Covid-19 turun 660 ribu orang menjadi 1,11 juta orang, dan 15,72 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.

"Mayoritasnya mereka mengalami pengurangan jam kerja dan tentu ini nanti akan berdampak dari sisi pendapatan," ungkapnya.

Di samping itu, BPS juga mencatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 139,81 juta orang, naik 1,59 juta orang dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,31 persen poin.

Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2021 sebesar 6,26 persen, turun 0,81 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020. Penduduk yang bekerja sebanyak 131,06 juta orang, meningkat 2,61 juta orang dari Agustus tahun lalu.

"Sebanyak 78,14 juta orang atau 59,62 persen bekerja pada kegiatan informal, turun 0,85 persen poin dibanding Agustus 2020. Persentase setengah pengangguran turun sebesar 1,48 persen poin, sementara persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 1,13 persen poin dibandingkan Agustus 2020," pungkas dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya