Pedagang Pasar: Semua Harga Bahan Pangan Naik H-2 Lebaran

Jelang Leabaram, harga daging ayam naik Rp 3.000 per kg

oleh Tira Santia diperbarui 10 Mei 2021, 14:50 WIB
Seorang pembeli melintas di antara kios di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (2/12/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi sepanjang Januari-November 2019 sebesar 2,37 persen, lebih kecil ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 2,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, menjelang H-2 Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2021, semua harga bahan pangan naik. Misalnya untuk daging ayam saja mengalami kenaikan sebesar Rp 3.000 per kilogramnya.

“Hari ini semua komoditas naik tidak ada satupun komoditas yang tidak naik, misalnya beras naiknya bervariasi mulai dari Rp 100-1000 kenaikannya. Kemudian, daging ayam dari harga Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 43 ribu sehingga per hari ini kenaikannya Rp 3 ribu,” kata Abdullah kepada Liputan6.com, Senin (10/5/2021).

Selain itu, harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikkan kisaran Rp 1.000 per hari ini. Lalu, minyak goreng yang harganya Rp 16.000 ada kenaikkan sekitar Rp 1.000-1.500 menjadi Rp 17.000-17.500 per liternya.

“Daging Sapi naiknya cukup tinggi Rp 143 ribu per kilogram, naik sekitar Rp 3 ribuan. Tempe tahu juga begitu mengalami kenaikan,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini bisa terjadi lantaran sudah memasuki fase kedua menjelang hari raya Idul Fitri, dimana komoditas pangan stoknya terbatas.

“Puncaknya hari kemarin dan hari ini. Besok para pedagang pasar sudah banyak yang buka dan libur lebaran sehingga produksi pasti akan terganggu di pasar,” imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Setelah Lebaran

Aktivitas jual beli beli di pasar kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bank Indonesia memproyeksikan terjadi inflasi di Januari 2020 bersumber dari beberapa komoditas pangan yang mengalami tekanan harga, di antaranya telur ayam akan berkontribusi juga ke inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya, yang mesti dipikirkan para pedagang adalah memasuki fase ketiga yakni setelah selesai Hari Raya Idul fitri. Lantaran stok komoditas sudah habis, maka pedagang harus mulai belanja kembali.

“Kita akan pikirkan fase ketiga, fase terakhir setelah selesai Ramadhan seperti H+2, H+3, H+4 sampai H+7. Itulah yang harus kita pikirkan karena stok sudah mulai dihabiskan mulai pekan ini, hari ini stok di pasar sudah habis,” ungkapnya.

Demikian, Abdullah menegaskan Kembali setelah lebaran, pedagang harus belanja kembali agar bisa berjualan lagi. Menurutnya, jika tidak ada kendala distribusi sebenarnya kebutuhan pedagang bisa terpenuhi. Tapi masalahnya kalau ada penyekatan, itu yang harus diantisipasi

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya