Rupiah Menguat Seiring Memburuknya Data Tenaga Kerja AS

Rupiah dibuka di angka 14.145, menguat dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di 14.285 per dolar AS.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Mei 2021, 10:25 WIB
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah menguat seiring memburuknya data tenaga kerja Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, Senin(10/5/2021), rupiah dibuka di angka 14.145, menguat dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di 14.285 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.194 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.145. per dolar AS hingga 14.195 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,03 persen.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini setelah data tenaga kerja AS non-farm payrolls dirilis lebih buruk dari proyeksi pasar di hari Jumat kemarin," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Senin (10/5/2021).

Data ketenagakerjaan nonpertanian AS atau nonfarm payrolls periode April hanya naik 266.000, lebih rendah dari proyeksi sebesar 1 juta.

Hasil buruk tersebut, lanjut Ariston, memberikan penegasan bahwa Bank Sentral AS The Fed belum akan mendiskusikan mengenai pengurangan stimulus moneter saat ini. Hal tersebut bisa menjaga dolar AS tetap melemah terhadap nilai tukar lainnya.

Selain itu, pelaku pasar juga masih terlihat optimistis terhadap pemulihan ekonomi global. Pagi ini indeks saham Asia terlihat bergerak naik.

"Tapi di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap naiknya kasus COVID-19 di dunia, khususnya di Asia Tenggara, bisa menahan penguatan nilai tukar terhadap dolar AS," ujar Ariston.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Petugas menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Rupiah dibuka di angka 13.355 per dolar AS, melemah tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.341 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp14.130 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.230 per dolar AS.

Pada Jumat (7/5) lalu, rupiah ditutup menguat 34 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.285 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.319 per dolar AS.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya