Sukses

Penerbitan Obligasi Korporasi Bakal Sentuh Rp 140 Triliun pada 2024

Sinarmas Sekuritas prediksi, obligasi yang jatuh tempo pada 2024 mencapai Rp 128,3 triliun. Berdasarkan sektor, sektor keuangan yang menjadi terbesar.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai penerbitan corporate bond atau obligasi korporasi diperkirakan mencapai Rp 140 triliun pada 2024. Head of Fixed Income Research PT Sinarmas Sekuritas, Aryo Perbongso menjabarkan, penerbitan obligasi korporasi dari bulan ke bulan mencapai Rp 8,4 triliun.

"Walaupun terjadi penurunan penerbitan obligasi korporasi pada Februari 2024 dibanding Februari 2023, kami masih tetap berekspektasi bahwa issuance corporate bond di 2024 masih sekitar Rp 120-140 triliun. Lebih tinggi daripada penerbitan corporate bond di 2023 sebesar Rp 102,2 triliun," kata dia dalam webinar SimInvest - Bond Market Update, Kamis (14/3/2024).

Adapun bond maturity pada 2024 sebesar Rp 128,3 triliun. Berdasarkan sektornya, corporate bond maturity paling besar oleh sektor keuangan sebesar 36 persen. Disusul bank 18 persen, metal and mineral mining 12 persen, pulp & paper 6 persen dan lainnya 28 persen. Sementara corporate bond issuance rinciannya, dari finance 19 persen, non building construction 18 persen, bank 17 persen, dan lainnya 46 persen.

Penerbitan Sukuk

Pada Februari 2024, penerbitan sukuk turun sebesar 47,1 persen jika bandingkan dengan Februari 2023. Jika dibandingkan dengan Januari 2024, penerbitan sukuk turun 73,9 persen secara bulanan. Meski begitu, penerbitan hingga Februari 2024 lebih besar yakni Rp 2,5 triliun dibandingkan dengan maturitinya pada angka Rp 2,3 triliun.

"Itu sesuai dengan ekspektasi. Di mana nantinya untuk penerbitan sukuk di 2024 pasti akan lebih tinggi daripada 2023. Pada 2024 kami memproyeksikan sukuk issuance di kisaran Rp 15-20 triliun, lebih besar daripada penerbitan sukuk pada 2023 yang sebesar Rp 14,4 triliun," ujar Aryo.

Proyeksi tersebut didasarkan pada jumlah sukuk yang mature pada 2024 senilai Rp 16 triliun dengan maturity value paling tinggi pada Juli sekitar 3,96 persen. Dari sektornya, untuk sukuk maturity paling besar dari sektor keuangan sebesar 32 persen. Sedangkan dari sisi sukuk issuance paling besar dari pulp & paper sebesar 39 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Suku Bunga The Fed Mau Dipangkas, Harga Obligasi Bakal Terdongkrak

Sebelumnya diberitakan, narasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Semester-II 2024 berpotensi menurunkan imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury dan mendongkrak harga obligasi.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, Yield US Treasury tenor 10 tahun saat ini berada di level 4,23%, lebih rendah dari puncaknya di tahun 2023 sebesar 5% yang menjadi level tertinggi sejak krisis subprime mortgage di tahun 2007.

"Penurunan yield US Treasury tersebut turut berdampak positif bagi kenaikan harga obligasi domestik. Alhasil, investor dapat memanfaatkan potensi kenaikan harga obligasi tersebut di pasar sekunder," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Obligasi sendiri merupakan instrumen yang semakin digemari investor Indonesia. Data Bursa Efek Indonesia hingga Desember 2023 mengungkapkan investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, tahun 2024 juga dinilai momen yang tepat bagi investor untuk melirik obligasi. 

Berkaca dari hal tersebut, sebagai bagian dari inovasi dan diversifikasi pilihan instrumen investasi bagi nasabah ritel,  Ajaib pun meluncurkan layanan jual beli obligasi dalam aplikasi Ajaib.

3 dari 4 halaman

Investasi Obligasi

Fitur investasi obligasi melengkapi layanan investasi Ajaib dan menawarkan berbagai pilihan obligasi menarik termasuk FR0077 dengan tingkat kupon 8,125% dan FR0080 dengan tingkat kupon 7,5%, jauh lebih tinggi dibanding inflasi Desember 2023 yaitu 2.61%.

Akrual kupon dihasilkan setiap hari, atau yang disebut fitur daily coupon accrual, sehingga investor tidak perlu menunggu sampai dengan 6 bulan untuk menerima kupon. Investor juga dapat melakukan jual beli obligasi kapan pun, dimana pun, tanpa perlu menunggu sampai masa jatuh tempo. 

"Sebagai salah satu inovasi kami mendukung nasabah, Ajaib meluncurkan layanan jual beli obligasi kapan saja, termasuk di luar jam bursa. Tidak hanya itu, layanan ini juga dilengkapi dengan fitur akrual kupon setiap hari, sehingga investor tidak perlu menunggu selama 6 bulan untuk menerima kupon. Melalui layanan jual beli obligasi di aplikasi Ajaib, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan investasi melalui trading serta berkesempatan untuk pendapatan tambahan dari kupon obligasi,” ungkap Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia Juliana.

 

4 dari 4 halaman

25 Jenis Obligasi

Saat ini, lanjut dia, Ajaib telah menyediakan 25 jenis Obligasi pemerintah, termasuk FR0077 yang paling digemari nasabah Ajaib. Obligasi ini aman karena dijamin oleh pemerintah. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan layanan investasi obligasi.

"Dengan semakin banyaknya opsi yang dilengkapi oleh sistem yang mumpuni, harapannya investor juga akan semakin nyaman berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka. Ajaib juga berkomitmen untuk terus mengedukasi investor melalui berbagai program edukatif khusus obligasi. Hal ini sesuai dengan misi Ajaib untuk menyambut generasi baru ke layanan keuangan modern,” ujar Juliana. 

Selain mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga Obligasi, investor juga memperoleh return berupa kupon. Investor dapat memilih nilai kupon yang paling tinggi menggunakan fitur screening obligasi di aplikasi Ajaib. Obligasi FR 0077 memberikan tingkat kupon 8,125% merupakan obligasi dengan kupon tertinggi di aplikasi Ajaib.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.