Pemerintah Tunggu Investasi Timur Tengah untuk Proyek Jalan Tol

Pemerintah Indonesia menunggu masuknya investasi dari para pengusaha Uni Emirat Arab (UEA) untuk jalan tol.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Apr 2021, 13:04 WIB
Kendaraan roda empat melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/6/2020). Djoko Dwijono Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) selaku operator jalan tol layang mengatakan operasional akan dilakukan secara bertahap. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menunggu masuknya investasi dari para pengusaha Uni Emirat Arab (UEA) untuk jalan tol. Harapan ini diluncurkan paska pemerintah resmi merubah nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Japek Layang) menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed, yang juga merupakan nama seorang Pangeran Abu Dhabi.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, mengatakan bahwa penamaan baru Jalan Tol Japek Layang merupakan kesepakatan bilateral antara Pemerintah RI dengan Uni Emirat Arab.

Ke depan, Danang menambahkan, pihaknya berharap negara kerajaan kaya dari Timur Tengah tersebut bisa membuka peluang masuknya investasi untuk proyek jalan tol di Nusantara.

"Kalau boleh bicara harapan, di sektor jasa jalan tol ini investor-investor dari Timur Tengah ini kan belum banyak yang masuk. Harapan kita dengan adanya Jalan Tol Layang MBZ ini cukup banyak investor Timur Tengah yang menaruh minatnya untuk investasi di jalan tol Indonesia," ujarnya di Km 10A Junction Cikunir, Senin (12/4/2021).

Terkait penamaan Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed, dia mengutarakan, Uni Emirat Arab belum turut serta memasukan proposal investasi untuk jalan tol di dalamnya.

Hal senada juga sempat diutarakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dalam acara peresmian Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed. Pemerintah RI disebutnya ingin terus memperpanjang hubungan bilateral dengan UEA dan negara-negara Timur Tengah, khusudnya dalam hal penarikan investasi.

"Investasi dari Uni Emirat Arab merupakan salah satu investasi terbesar, baik untuk infrastruktur dan dalam volume besar pada Indonesia Investment Authority," kata Pratikno.

Selain itu, dia menyampaikan, penamaan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini merupakan misi balas budi kepada Pemerintah UEA yang telah mencantumkan nama Presiden Jokowi pada salah satu jalan strategisnya.

"Sebelumnya, nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di abu Dhabi. Di jalan utama strategis Abu Dhabi Exhibition Center ke arah Kedutaan Besar Republik Indonesia. Ini penghormatan pada bangsa Indonesia dari UEA, khususnya oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Resmi, Tol Layang Jakarta-Cikampek Ganti Nama Jadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed

Kendaraan melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/6/2020). Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek II (Eleveted) mulai hari ini kembali beroperasi setelah sebelumnya ditutup total akibat kebijakan larangan mudik Lebaran sejak Minggu (7/5/2020). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Pemerintah resmi merubah nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Jalan Tol Layang Japek menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed. Perubahan nama ini disahkan dalam acara seremoni di akses masuk Km 10A Junction Cikunir, Senin (12/4/2021) pukul 08.00 WIB.

Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini terbentang sepanjang 36,84 km dari arah Jakarta ke Cikampek, mulai Km 10A Cikunir hingga Km 46 di Karawang Barat.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Kepala BPJT Danang Parikesit, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, dan Dubes Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri.

Menteri Mensesneg Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugasi dirinya bersama Menteri Basuki untuk langsung meresmikan Jalan Tol Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed, yang diambil dari nama seorang Putera Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA).

"Mulai pagi ini, saya dan Menteri PUPR atas nama Presiden Jokowi secara resmi merubah nama Tol Japek Layang menjadi Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed," ujar Pratikno di Km 10A Junction Cikunir, Senin (12/4/2021).

Adapun operasi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini baru akan dibuka mulai pukul 10.00 WIB, atau selang 2 jam setelah berganti nama.

Pratikno menceritakan, hubungan diplomatik Indonesia-UEA telah berjalan lama sejak 1976. Ke depannya, pemerintah ingin terus memperpanjang hubungan bilateral ini, utamanya dalam hal penarikan investasi.

"Investasi dari Uni Emirat Arab merupakan salah satu investasi terbesar, baik untuk infrastruktur dan dalam volume besar pada Indonesia Investment Authority," kata Pratikno.

Selain itu, dia menyampaikan, penamaan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini merupakan misi balas budi kepada Pemerintah UEA yang telah mencantumkan nama Presiden Jokowi pada salah satu jalan strategisnya.

"Sebelumnya, nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di abu Dhabi. Di jalan utama strategis Abu Dhabi Exhibition Center ke arah Kedutaan Besar Republik Indonesia. Ini penghormatan pada bangsa Indonesia dari UEA, khususnya oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya