Produsen Sari Roti Cetak Penjualan Rp 3,21 Triliun pada 2020

Perolehan penjualan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) turun 3,75 persen dari 2019 sebesar Rp 3,33 triliun menjadi Rp 3,21 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mar 2021, 19:24 WIB
Sari Roti. (Foto: sariroti.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen roti massal pertama dan terbesar di Indonesia dengan merek Sari Roti membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 215,1 miliar. 

Melihat laporan keuangan per 31 Desember 2020, perolehan laba bersih tersebut turun 28,56 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 301 miliar. Sejalan dengan hal itu, laba per saham dasar ROTI juga terkoreksi menjadi Rp 35,98 per saham dari sebelumnya Rp 49,29 per saham.

Penjualan bersih tercatat Rp3,21 triliun pada 2020. Perolehan penjualan itu turun 3,75 persen dari 2019 sebesar Rp 3,33 triliun. Rinciannya, penjualan ini dikontribusi dari penjualan roti tawar sebesar Rp 2,47 triliun, naik dari sebelumnya Rp 2,44 triliun.

Penjualan roti manis turun menjadi Rp 1,08 triliun dari sebelumnya Rp 1,28 triliun. Lainnya dikontribusi dari penjualan kue Rp 73,61 miliar dan lain-lain Rp 11,43 triliun.

"Memang penjualan konsolidasian tahun 2020 sedikit menurun dari periode sebelumnya, tetapi dengan mempertimbangkan kondisi pandemi dan operasional Filipina yang hanya kontribusi 8 bulan sebelum divestasi pada September lalu, kami melihat kinerja tahun 2020 sebagai prestasi yang baik.” ujar Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Arlina Sofia dalam keterangan resmi, Selasa (30/3/2021).

Adapun beban pokok penjualan turun menjadi Rp 1,40 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,48 triliun. Sehingga, laba bruto ROTI menjadi Rp 1,80 triliun dari sebelumnya Rp 1,84 triliun pada 2019. Meski demikian, beban usaha sedikit mengalami peningkatan menjadi Rp 1,59 triliun dari sebelumnya Rp 1,55 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Aset Perseroan

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga Desember 2020, total aset perseroan mencapai Rp 4,45 triliun dari posisi akhir Desember 2019 sebesar Rp 4,68 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari liabilitas sebesar Rp 1,22 triliun dan ekuitas Rp 3,22 triliun.

Saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melemah 2,53 persen ke posisi Rp 1.350 per saham pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 30 Maret 2021.

Saham ROTI sempat dibuka turun lima poin ke posisi Rp 1.380 per saham. Saham ROTI sempat berada di level tertinggi Rp 1.380 dan terendah Rp 1.350 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 41 kali dengan nilai transaksi Rp 128,6 juta.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya