Tanpa Adanya Bom di Makassar, Investasi di Indonesia Memang Sudah Turun

Adanya bom diduga bunuh diri di Makassar hanya sebuah pengalihan isu-isu besar yang ada saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2021, 14:45 WIB
Polisi forensik memeriksa tempat kejadian setelah diduga bom meledak di dekat sebuah gereja di Makassar (28/3/2021). Sembilan orang terluka akibat kejadian tersebut. Empat di antaranya adalah jemaat gereja. (AFP/Indra Abriyanto)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu pagi ini. Ledakan bom ini dinilai tidak akan menganggu arus investasi asing ke dalam negeri.

Ekonom Indef Enny Sri Hartati menilai, tanpa adanya teror bom sekalipun investasi yang masuk ke Indonesia memang tak lagi agresif. "Tidak ada efeknya ke investasi. Itu hanya pengkambinghitaman kalau investasi turun itu karena ada teror bom. Tanpa ada bom investasi kita juga sudah turun," kata Enny saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (28/3/2021).

Enny menilai adanya bom diduga bunuh diri tersebut hanya sebuah pengalihan isu-isu besar yang ada saat ini. Sebab tidak sedikit orang yang menduga akan ada isu baru setelah wacana impor beras menjadi sorotan.

"Orang juga sudah menduga kalau habis ada isu impor beras pasti akan ada isu baru dan ternyata isunya bom Makassar itu," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ledakan di Gereja Katedral Makassar Berasal dari Bom Rakitan Berdaya Tinggi

Polisi berjaga di samping kendaraan yang rusak setelah ledakan di luar sebuah gereja di Makassar (28/3/2021). Sebuah benda diduga bom meledak di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) pagi. (AFP/Indra Abriyanto)

Sebelumnya, Aparat kepolisian memastikan bom yang digunakan pelaku peledakan bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, memiliki daya ledak tinggi (high explosive).

"Iya betul, pelaku gunakan bom berdaya high explosive," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam di lokasi kejadian, Minggu (28/3/2021).

Ia menerangkan kejadian bom bunuh diri tersebut berlangsung sangat cepat. Kejadian tepat berlangsung pada saat para jemaah gereja sedang melakukan kegiatan rangkaian misa palma atau ibadah jelang paskah.

Pelaku yang mengendarai kendaraan roda dua jenis matic berwarna hitam itu tiba-tiba datang dan hendak masuk kawasan Gereja Katedral Makassar. Pelaku hendak memarkir kendaraannya.

"Tapi petugas gereja mencoba menghalangi dan tiba-tiba kendaraan pelaku meledak. Pelaku tewas di tempat dan sejumah warga termasuk petugas gereja turut mengalami luka-luka akibat hantaman ledakan," terang Merdisyam.

Para korban dalam kejadian tersebut, kemudian dilarikan ke beberapa rumah sakit yang ada di Kota Makassar. Ada yang dirawat di RS Pelamonia, Bhayangkara dan RS Stella Maris.

"Korban semua 9 orang yang luka akibat ledakan," Merdisyam menandaskan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya