Ribuan Warga Kota Malang Mulai Terima Bantuan Pangan Non Tunai

Warga Kota Malang cukup memindai kode batang di kartu untuk menggunakan bantuan pangan non tunai

oleh Zainul Arifin diperbarui 24 Mar 2021, 08:26 WIB
Wali Kota Malang, Sutiaji, memberikan bantuan pangan non tunai daerah (BPNTD) secara simbolis sebagai tanda bantuan mulai disalurkan ke warga miskin (Humas Pemkot Malang)

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD) kepada 7.226 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan sebesar Rp 125 ribu tiap bulan disalurkan melalui mekanisme akun eletronik.

Lewat mekanisme itu, penerima bantuan dapat menggunakannya untuk belanja kebutuhan bahan pokok di warung elektronik (E-Warung). Di Kota Malang sudah berdiri sebanyak 53 E-Warung yang tersebar di seluruh kelurahan.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan setiap penerima bantuan memegang kartu yang sudah diberi kode batang atau barcode, berbeda dengan tahun lalu yang belum ada kodenya. Fungsinya, memudahkan petugas mendata siapa yang sudah dan belum mencairkan bantuan.

“Ada inovasi digital, ini jadi salah satu pembeda dengan tahun lalu. Selain itu nominalnya juga lebih besar sekarang,” kata Sutiaji di Malang, Selasa, 23 Maret 2021.

Pemegang kartu cukup memindai kode di E-Warung yang sudah ditentukan. Sehingga lebih praktis baik penggunaannya maupun sistem pendataannya. Penerima bantuan dapat menggunakan untuk membeli beras berkualitas premium.

Pemberian BPNTD pada tahun ini naik 12 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp 110 ribu setiap bulannya. Kenaikan itu mempertimbangkan laju inflasi yang juga selalu meningkat setiap tahunnya.

“Kenaikan besaran bantuan itu diharapkan dapat digunakan memenuhi kebutuhan nutrisi,” ujar Sutiaji, Wali Kota Malang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Skema Praktis

Pemerintah Kota Malang mulai menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai Daerah untuk ribuan warga penerima di Kota Malang (Humas Pemkot Malang)

Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Penny Indriani, mengatakan bantuan hanya bisa dibelanjakan di E-Warung agar pengelolanya turut menerima pendapatan tambahan. Itu sesuai instruksi Kementerian Sosial.

“E-Warung itu kan juga binaan kami, jadi agar tetap mendapat manfaat,” tutur Penny.

Pada tahun lalu, skema penyaluran bantuan berupa pemberian voucher yang dapat ditukar ke warung – warung yang sudah ditunjuk lalu warga mendapat beras 20 kilogram. Dengan skema terbaru ini, penyaluran bantuan jauh lebih mudah.

“Kalau yang sekarang ini selain ada inovasi digital, juga tak perlu lagi pengadaan beras sendiri,” kata Penny.

Program penyaluran BPNTD dilaunching di kantor Kecamatan Kedungkandang. Pilihan lokasi itu bukannya tanpa sebab. Wilayah tersebut merupakan salah satu kantong kemiskinan di Kota Malang.

“Lokasinya juga lebih luas jadi aman dan sesuai protokol kesehatan,” ujar Penny.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya