Menlu Antony Blinken: Joe Biden Akan Selesaikan Tinjauan Terkait Hubungan AS-Korut

Antony Blinken melakukan kunjungan pertamanya ke Korea Selatan sebagai menteri luar negeri, bersama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Mar 2021, 13:55 WIB
Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)

Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Kamis (18/3) bahwa pemerintahan Joe Biden akan menyelesaikan tinjaunnya soal Korea Utara beberapa minggu ke depan.

Baik tekanan dan opsi diplomatik ada di meja untuk dibahas dan sangat berurusan dengan Korea Utara.

Blinken mengatakan baik tekanan dan opsi diplomatik sedang dipertimbangkan. Tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya pendekatan apa yang akan diambil Amerika Serikat setelah peninjauan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (18/3/2021).

Komentar itu muncul beberapa jam setelah pejabat Korea Utara Choe Son-hui menyebut upaya pemerintah Biden untuk menghubungi Pyongyang sebagai "trik murahan".

Blinken melakukan kunjungan pertamanya ke Korea Selatan sebagai menteri luar negeri, bersama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Mereka mengeluarkan pernyataan bersama dengan mitra Korea Selatan mereka, Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong dan Menteri Pertahanan Suh Wook.

Mereka juga berjanji untuk bekerja sama dalam masalah regional mulai dari perubahan iklim dan pandemi virus corona COVID-19 hingga perdagangan dan Korea Utara.

"Para menteri dan sekretaris menekankan bahwa masalah nuklir dan rudal balistik Korea Utara adalah prioritas aliansi dan menegaskan kembali komitmen bersama untuk menangani dan menyelesaikan masalah ini," kata mereka dalam pernyataan itu.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kim Jong-un Masih Abaikan Joe Biden

Kim Jong-un menangis terharu dalam parade militer yang menampilkan rudal baru Korea Utara pada 10 Oktober 2020 (AFP)

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un, kini masih belum berkomunikasi dengan Amerika Serikat. Pihak Korut masih tidak merespons permintaan komunikasi dengan Presiden Joe Biden.

Pihak AS telah berusaha menghubungi pemerintah Korut sejak Februari lalu, namun tidak ada respons. Media Korut juga belum mengakui Joe Biden sebagai presiden AS.

Menurut laporan BBC, pemerintahan Biden juga sudah mencoba berkomunikasi lewat perwakilan Korut di PBB.

Mantan Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un sempat bertemu tiga kali untuk membahas nuklir, namun Korut masih enggan mengikuti proposal AS. Trump menjadi presiden AS pertama dalam sejarah yang menginjakan kaki di Korut.

Presiden Biden pernah menyebut Kim Jong-un sebagai "preman" dan ingin Korut melucuti nuklir mereka sebelum melepaskan sanksi ekonomi AS dan PBB.

Rencananya, Joe Biden akan mengumumkan peninjauan kebijakan terhadap Korut pada April 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya