Sukses

Korea Utara Dikhawatirkan Bakal Terus Jadi Ancaman di Kawasan Indo-Pasifik

Korea Utara disebut masih menjadi sebuah ancaman berat bagi wilayah Indo-Pasifik.

Liputan6.com, Washington D.C - Korea Utara masih menjadi ancaman kuat bagi kawasan Indo-Pasifik. Pernyataan ini dikemukakan seorang pejabat senior Pentagon pada Kamis 18 Juni setelah Pyongyang meledakkan kantor penghubungnya dengan Korea Selatan.

"Seperti yang telah kita ingatkan dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara terus menghadirkan ancaman luar biasa terhadap kawasan ini dan menuntut kewaspadaan kita yang berkelanjutan," kata David Helvey, penjabat asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan Indo-Pasifik. Demikian seperti mengutip Channel News Asia, Jumat (19/6/2020).

"Sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi selama beberapa hari dan minggu ke depan. Tapi saya pikir penting untuk mengatakan bahwa kita tetap waspada terhadap segala jenis ancaman dan provokasi," kata Helvey.

Ledakan yang terjadi pada hari Selasa lalu dari kantor penghubung di Kawasan Industri Kaesong - tepat di seberang perbatasan di wilayah Utara - terjadi setelah Pyongyang dengan keras mengutuk Seoul karena selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh pembelot ke Korut dan meningkatkan ketegangan di Semenanjung.

Penghancuran kantor tersebut menjadi sebuah ancaman dari Kim Yo Jong, saudara kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dia telah mengancam untuk mengurangi kantor tersebut menjadi reruntuhan yang dia sebut tidak berguna.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stabilitas di Kawasan Indo-Pasifik

Helvey berhati-hati ketika ditanya tentang seruan untuk memperkuat kehadiran militer AS di Korea Selatan dan melanjutkan latihan militer yang telah ditangguhkan untuk mendorong pembicaraan AS dengan Korea Utara mengenai program nuklirnya. Namun, diskusi tersebut tidak berlanjut ke mana-mana.

"Saya tidak ingin mendahului keputusan apa pun yang akan dibuat," katanya.

"Tetapi ini adalah salah satu hal yang terus kami bicarakan dengan sekutu Korea Selatan kami," katanya.

“Dan sejujurnya, itu adalah sesuatu yang membantu menjaga kepentingan kita dan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," kata Helvey.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.