Liputan6.com, Tapanuli Tengah: Isak tangis mengiringi pemakaman tiga bayi di bawah lima tahun yang tewas akibat amukan seorang pria stres di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Mereka adalah Coki Nainggolan (3), Yohana Nikita Panggabean (3), dan Aprilia Pasaribu (4).
Pemakaman ketiga bocah malang itu disaksikan ribuan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Simanosor. Jenazah ketiga bocah terbaring di makam di samping Gereja HKBP Simanosor.
Sementara dua bocah yang menderita luka bacokan akibat amukan seorang pria stres di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, Sumut. Seorang di antaranya terancam cacat permanen.
Sang bocah yang dirujuk bernama Bronson Hutabarat, berusia 11 tahun dan Ferdinan, berumur sembilan tahun. Mereka tiba di RS Adam Malik setelah menempuh perjalanan selama 12 jam. Bronson langsung menjalani operasi di ruang gawat darurat karena mengalami luka bacok di wajah dan kepala.
Sementara Ferdinan mengalami pendarahan otak dan kini dirawat di ruang bedah. Ferdinan yang baru menjalani operasi terancam mengalami cacat permanen.
Insiden berdarah yang dialami ketiga bocah terjadi Ahad pagi, 4 November silam. Anak-anak tersebut tengah mengikuti kebaktian di gereja saat Burhan Gultom mengamuk dengan membawa parang dan tombak. Suasana kebaktian langsung berubah menjadi kepanikan. Tiga bocah tewas dan lima lainnya luka-luka. Sementara pelaku tewas dihakimi massa [baca: Tiga Bocah Tewas Dibacok Orang Stres].(AIS)
Pemakaman ketiga bocah malang itu disaksikan ribuan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Simanosor. Jenazah ketiga bocah terbaring di makam di samping Gereja HKBP Simanosor.
Sementara dua bocah yang menderita luka bacokan akibat amukan seorang pria stres di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, Sumut. Seorang di antaranya terancam cacat permanen.
Sang bocah yang dirujuk bernama Bronson Hutabarat, berusia 11 tahun dan Ferdinan, berumur sembilan tahun. Mereka tiba di RS Adam Malik setelah menempuh perjalanan selama 12 jam. Bronson langsung menjalani operasi di ruang gawat darurat karena mengalami luka bacok di wajah dan kepala.
Sementara Ferdinan mengalami pendarahan otak dan kini dirawat di ruang bedah. Ferdinan yang baru menjalani operasi terancam mengalami cacat permanen.
Insiden berdarah yang dialami ketiga bocah terjadi Ahad pagi, 4 November silam. Anak-anak tersebut tengah mengikuti kebaktian di gereja saat Burhan Gultom mengamuk dengan membawa parang dan tombak. Suasana kebaktian langsung berubah menjadi kepanikan. Tiga bocah tewas dan lima lainnya luka-luka. Sementara pelaku tewas dihakimi massa [baca: Tiga Bocah Tewas Dibacok Orang Stres].(AIS)
