Pohon ek Sessile berusia 230 tahun yang akan digunakan dalam rekonstruksi Katedral Notre-Dame de Paris di Foret de Berce, dekat Jupilles, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1000 pohon ek akan ditebang untuk membangun kembali puncak menara katedral yang dilanda kebakaran pada 2019. (JEAN-FRANCOIS MONIER/AFP)
Pohon ek Sessile berusia 230 tahun yang akan digunakan dalam rekonstruksi Katedral Notre-Dame de Paris di Foret de Berce, dekat Jupilles, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1000 pohon ek akan ditebang untuk membangun kembali puncak menara katedral yang dilanda kebakaran pada 2019. (JEAN-FRANCOIS MONIER/AFP)
Pekerja menebang delapan pohon ek Sessile berusia 230 tahun untuk rekonstruksi Katedral Notre-Dame de Paris di Foret de Berce, dekat Jupilles, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1000 pohon ek akan ditebang untuk membangun kembali puncak menara katedral yang kebakaran pada 2019. (JEAN-FRANCOIS MONIER/AFP)
Penebang kayu memanjat pohon ek Sessile berusia 230 tahun untuk rekonstruksi Katedral Notre-Dame de Paris di Foret de Berce, dekat Jupilles, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1000 pohon ek akan ditebang untuk membangun kembali puncak menara katedral yang kebakaran pada 2019. (JEAN-FRANCOIS MONIER/AFP)
Pekerja menebang pohon ek Sessile berusia 230 tahun untuk rekonstruksi Katedral Notre-Dame de Paris di Foret de Berce, dekat Jupilles, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1000 pohon ek akan ditebang untuk membangun kembali puncak menara katedral yang dilanda kebakaran pada 2019. (JEAN-FRANCOIS MONIER/AFP)
Alat berat membawa satu dari delapan ek Sessile berusia 230 tahun untuk rekonstruksi Katedral Notre-Dame de Paris di Foret de Berce, Jupilles, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1000 pohon ek akan ditebang untuk membangun kembali puncak menara katedral yang kebakaran pada 2019. (JEAN-FRANCOIS MONIER/AFP)