Curah Hujan Lebat, Petani Pilih Tak Tanam Cabai

Harga cabai rawit merah saat ini berada di kisaran 120 ribu higga 125 ribu per kilogram (kg).

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Mar 2021, 16:00 WIB
Pedagang merapikan cabai rawit merah yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/3/2021). Naiknya harga cabai rawit merah di pasaran saat ini disebabkan oleh produksi yang sangat rendah sehingga pasokan di pasaran tidak bisa memenuhi tingginya permintaan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Curah hujan yang tinggi, menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Ha ini tentu saja mengganggu hasil produsi dan distribusi pangan. Dampaknya, harga pangan pun naik seperti yang terjadi pada cabai rawit merah.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, mengungkapkan bahwa kondisi curah hujan dengan intensitas lebat memang memengaruhi hasil panen dan harga bahan pangan. Dua contoh yang ia sebutkan adalah cabai rawit merah dan bawang merah.

Kenaikan harga dua bahan pokok tersebut tak lepas dari curah hujan yang lebat. Kondisi ini juga sangat berpengaruh ke berbagai hasil pertanian lain.

Menurut Mansuri, curah hujan lebat membuat sejumlah petani memilih untuk tidak menanam karena khawatir busuk atau gagal panen. Namun, juga ada yang memilih melanjutkan produksi, tapi hasil panen tidak sesuai ekspektasi.

"Ada dua tipe, tidak mau tanam karena khawatir gagal panen, mereka takut rugi. Ada yang mau tapi hasilnya tidak sebaik seperti ekspektasi mereka," jelas Mansuri kepada Liputan6.com pada Jumat (5/2/2021).

Untuk harga cabai rawit merah saat ini berada di kisaran 120 ribu higga 125 ribu per kilogram (kg). Selain karena faktor cuaca, kenaikan harga cabai rawit merah lantaran petani kecewa terhadap harga yang turun ketika panen raya. Sehingga membuat mereka enggan memproduksi kembali.

Sementara bawang merah mulai mengalami kenaikan dengan harga berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 42 ribu per kg saat ini. Naik dari kisaran Rp 35 ribu per kg pada bulan lalu.

"Bawang merah naik, tapi ritmenya naik pelan-pelan. Potensi naik terus, dan ini disebabkan curah hujan," ungkap Mansuri.

 

2 dari 2 halaman

Harga Pangan Lain

Aktivitas pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (17/6/2020). Penerapan PSBB yang diberlakukan sejak April-Juni 2020 menyebabkan harga bawang merah merangkak naik Rp 45 ribu-Rp60 ribu per kilogram akibat kelangkaan di daerah pemasok. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Mansuri menyoroti kenaikan harga cabai rawit yang dinilai kian mengkhawatirkan. Di sisi lain, menurutnya, tidak ada harga bahan pokok lain yang mengalami penurunan.

Harga pangan di luar cabai rawit merah dan bawang merah, cenderung stabil atau hanya mengalami sedikit kenaikan.

Misalnya daging sapi yang juga mengalami sedikit kenaikan dengan harga saat ini berkisar Rp 125 ribu per kg, naik dari Rp 122 ribu satu pekan terakhir. Harga bawang putih saat ini berkisar Rp 30 ribu sampai Rp 31 ribu per kg.

"Untuk daging sapi, harga itu relatif wajar tapi ada ritme naik. Minyak goreng juga standar, beras juga belum ada pola naik," ungkap Mansuri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya