Bank Kecil Berlomba Jadi Bank Digital, Begini Tanggapan BRI

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menegaskan, pihaknya telah mengembangkan sistem digital sejak 2016 atau 2017.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 04 Mar 2021, 20:21 WIB
Password internet banking atau PIN m-banking sebaiknya diganti secara berkala

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan menjadi bank digital banyak dilakukan berkat regulasi otoritas pengawas perbankan, dalam hal ini OJK. Bank kecil pun akhirnya berlomba meningkatkan modal, sehingga akuisisi pun banyak terjadi.

Melihat hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menegaskan, pihaknya telah mengembangkan sistem digital sejak 2016 atau 2017.

"Dengan inisiatif-inisiatif digital yang sudah kita lakukan sejak 2016-2017, terdapat tiga pilar digital initiatives kita. Ini telah memberikan BRI digital capability lebih memadai ya, jadi kita bisa melakukan proses lebih cepat karena berkolaborasi dengan 500 ribu agen dan akan terus meningkat," kata Achmad Royadi Head of BRI Investor Relations PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Kamis (4/3/2021).

Selain itu, Achmad menyebut, pihaknya telah memiliki digital payment ecosystem yang bekerjasama dengan beberapa e-commerce, serta digital proyek.

"Itu menjadi salah satu strategi yang sudah kita terapkan dan ke depan kita siap bila berubah ke digital," ujarnya.

Meski demikian, Ia menegaskan ada beberapa daerah di Indonesia yang masih memerlukan peralihan menuju bank digital karena tak nyaman dengan transaksi tanpa tatap muka.

"Mungkin mereka menggunakan smartphone tapi sebagian besar belum nyaman, jadi kita ada BRI-link yang menjembatani nasabah yang ada di pedesaaan untuk melakukan transaksi perbankan," tuturnya.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

BRI Siap Bagi Dividen

Hingga akhir tahun lalu, jumlah restrukturisasi BRI mencapai 21,2 persen dari total portofolio pembiayaan perusahaan.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) siap memberikan dividen kepada investor tahun ini. Tak memiliki penurunan, jumlah yang diberikan disinyalir tak jauh berbeda dengan tahun lalu.

"Kalau dilihat dari kondisi permodalan saat ini 20,6 persen. Artinya sangat memadai untuk mencover kewajiban kami. Tahun lalu 60 persen, kita siap kalau 60 persen juga atau sedikit lebih tinggi kita siap dengan kondisi permodalan saat ini," kata Achmad Royadi Head of BRI Investor Relations PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Kamis, 4 Maret 2021.

Achmad menyebut keputusan terkait dividen baru akan dilakukan setelah rapat tahunan dilakukan. BRI akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) terkait hal ini pada 26 Maret 2021.

"Dividen akan diputuskan di rapat tahunan yang rencana akan dilakukan pada tanggal 26 Maret. Jadi sekitar 3 minggu lagi. Mungkin beberapa sudah dapat email terkait ini," ujarnya.

Tak hanya itu, BRI juga memberikan ruang bagi pemegang saham untuk berpendapat terkait dividen yang akan dibagikan.

"BRI memiliki ruang para pemegang saham untuk menghendaki dividen pay out lebih tinggi. Sekali lagi kita lihat keputusan di akhir bulan ini," tuturnya.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya