Tegakkan Aturan COVID-19, Ceko Kerahkan 30 Ribu Petugas Keamanan

Pihak berwenang Ceko mengatakan, mengerahkan sekitar 26.000 petugas polisi dan 3.800 tentara untuk menegakkan pembatasan baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 07:04 WIB
Sekawanan burung terbang melewati Kastil Praha saat matahari terbit di Praha, Republik Ceko, Kamis (8/10/2020). Infeksi virus corona COVID-19 di Ceko mencapai rekor tertinggi baru dua hari berturut-turut, melampaui 5.000 kasus dalam sehari untuk pertama kalinya. (AP Photo/Petr David Josek)

Liputan6.com, Praha - Republik Ceko pada Senin (1/3/2021), mengerahkan lebih dari 30 ribu personel keamanan di 500 titik pemeriksaan untuk menegakkan peraturan ketat COVID-19.

Langkah itu diambil pada peringatan satu tahun kasus pertama virus tersebut dilaporkan di negara itu.

Pihak berwenang Ceko mengatakan, mengerahkan sekitar 26.000 petugas polisi dan 3.800 tentara untuk menegakkan pembatasan baru pada perjalanan yang tidak penting, kecuali untuk bekerja atau pergi merawat kerabat.

Perdana Menteri Andrej Babis mengatakan sistem layanan kesehatan akan ambruk tanpa pembatasan baru, karena jumlah pasien yang dalam kondisi serius mencapai rekor.

Robert Sin, koordinator vaksinasi regional Ceko dan pakar krisis medis, kepada kantor berita Reuters mengatakan membatasi pergerakan orang di dalam distrik asal mereka hanya akan berdampak kecil dan mengatakan tindakan itu tidak bisa diterapkan.

Ia menambahkan pengecualian memudahkan orang untuk menghindari aturan tersebut.

Sin juga mengecam keputusan pemerintah untuk membiarkan pabrik tetap buka.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sejumlah Tempat Ditutup

Seorang pramusaji mengambil makanan penutup berbentuk virus corona Covid-19 di sebuah kafe di Praha pada 06 Oktober 2020. Dengan lebih dari 81.000 kasus di Republik Ceko, tingkat penyebaran Covid-19 termasuk yang terburuk di Eropa - hampir separah di Spanyol. (Michal Cizek / AFP)

Sementara pemerintah telah menutup sebagian besar bisnis yang tidak penting seperti restoran dan hiburan, sejak Oktober.

Pemerintah Ceko juga telah menangguhkan kegiatan pra Taman Kanak-Kanak dan menambahkan siswa kelas satu dan dua SD ke dalam daftar siswa yang harus belajar dari jarak jauh.

Menurut Universitas Johns Hopkins, hingga Senin, negara berpenduduk 10,7 juta itu telah memiliki lebih dari 1,23 juta kasus virus dengan 20 ribu lebih kematian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya