GIC Singapura Bakal Genggam 9,67 Persen Saham Bank Jago

GIC Singapura masuk menjadi pemegang saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) melalui mekanisme rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mei 2022, 05:58 WIB
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan memiliki pemegang saham baru yaitu GIC Private Limited (GIC), lembaga pengelola dana abadi milik Pemerintah Singapura.

GIC masuk menjadi pemegang saham ARTO melalui mekanisme rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).  GIC akan menyerap 1,19 miliar HMETD dengan nilai USD 225 juta atau setara Rp 3,15 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS). Jika GIC menyerap saham tersebut maka akan menggenggam 9,67 persen saham ARTO.

GIC akan menerima pengalihan HMETD dari PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia yang dimiliki bankir Jerry Ng dan PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB). GIC menerima pengalihan HMETD masing-masing 1,086 miliar dari MEI dan PT Dompet Karya Anak Bangsa sebanyak 104,80 juta.

PT Bank Jago Tbk akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan rights issue sebanyak Rp 2.350 per saham. Dari pelaksanaan rights issue, perseroan akan mendapatkan dana Rp 7,05 triliun.

Saat rights issue, setiap pemilik 579 saham lama perseroan akan memperoleh 160 HMETD.  Hal ini terutama pemegang saham yang masuk dalam daftar pemegang saham pada 8 Maret 2021. Demikian mengutip prospektus yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (26/2/2021).

MEI sebagai pemegang saham utama perseroan yang genggam 37,65 persen memiliki 1,12 miliar HMETD. MEI hanya akan mengeksekusi 42,60 juta HMETD yang dimilikinya atau senilai Rp 100,11 miliar.

Sementara itu, PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) yang pegang 22,16 persen saham ARTO memiliki hak 664,80 juta saham baru. PT Dompet Karya Anak Bangsa hanya melaksanakan 560 juta HMETD yang dimilikinya dengan nilai Rp 1,31 triliun.

Sementara itu, Wealth Track Technology Limited  (WTT) yang memiliki 22,16 persen saham memiliki hak 400,50 juta saham baru.  WTT akan mengeksekusi 170 juta HMETD yang dimilikinya dengan jumlah Rp 399,50 miliar.

Adapun pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam rights issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi maksimum sebesar 21,65 persen.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Jadwal Rights Issue

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun yang bertindak sebagai pembeli siaga adalah PT Trimegah Sekuritas. Jika MEI, DKAB, WTT melaksakan komitmennya, dan GIC turut berpartisipasi, pemegang saham ARTO setelah rights issue yaitu MEI akan genggam 29,81 persen, WTT sebesar 11,69 persen, DKAB sebesar 21,40 persen, GIC Private Limited sebesar 9,67 persen, masyarakat 26,41 persen, Arief Harris Tandjung 0,43 persen dan pembeli siaga 0,59 persen.

Untuk jadwal rights issue antara lain pencatatan pada 8 Maret 2021, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 4 Maret 2020 dan pasar tunai pada 8 Maret 2021.

Kemudian tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD pada 5 Maret 2021 di pasar reguler dan negosiasi serta pasar tunai pada 9 Maret 2021. Lalu tanggal distribusi HMETD pada 9 Maret 2021.

Pencatatan HMETD di BEI 10 Maret 2021, perdagangan HMETD pada 10-17 Maret 2021, pelaksanaan HMETD pada 10-17 Maret 2021, penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD pada 15-19 Maret 2021, dan terakhir pembayaran untuk pemesanan efek tambahan pada 19 Maret 2021.

Untuk penjatahan pada 22 Maret 2021, pengembalian uang pemesanan saham tambahan pada 24 Maret 2021, dan pembayaran pembeli siaga 24 Maret 2021.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya