Saham Tesla Kembali Melonjak, Ada Apa?

Ark Invest sekarang memegang lebih dari 0,5 persen saham di Tesla.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Feb 2021, 06:53 WIB
Logo Tesla

Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla melonjak setelah dua hari alami tekanan. Saham Tesla naik 6,2 persen setelah Ark Invest’s Fund Cathie Wood beli saham Tesla pada perdagangan Selasa, 23 Februari 2021.

Ark Invest Fund Cathie Wood membeli saham Tesla senilai USD 171 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.085 per dolar Amerika Serikat). Perusahaan tersebut membeli saham Tesla setelah alami penurunan tajam dan ditutup di bawah USD 700 untuk pertama kali pada 2021.

Ark Invest Fund mengelola dana senilai USD 26,6 miliar, dan salah satu ETF yang mencatatkan kinerja terbaik pada 2020. ETF Ark Invest Fund turun tajam pada pekan ini seiring saham Tesla merosot. Saham Tesla menyumbang sekitar 10 persen dari dana tersebut.

Aksi jual tersebut memicu perdagangan besar-besaran dengan USD 5 miliar saham Ark Innovation berpindahtangan pada perdagangan Selasa, 23 Februari 2021. Demikian dilansir dari Channel News Asia, Kamis (25/2/2021).

Berdasarkan laman Ark Invest, pembelian saham Tesla dilakukan sebanyak tiga tahap. Pembelian pertama senilai USD 124 juta. Kemudian USD 39 juta dan USD 8 juta. Pada hari yang sama Ark Invest Fund juga menjual USD 126 juta dari saham Taiwan Semiconductor yang terdaftar di Amerika Serikat.

Ark Invest sekarang memegang lebih dari 0,5 persen saham di Tesla. Pada pra perdagangan di wall street, saham Tesla naik 2,6 persen setelah melemah 13,4 persen pada perdagangan sebelumnya. Hal ini karena terseret kerugian besar di bitcoin.  Tesla, perusahaan yang didirikan Elon Musk baru-baru ini investasi di bitcoin senilai USD 1,5 miliar.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saham Tesla Alami Koreksi Terbesar

Papan Nama Booth Tesla di Computex 2017. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, saham Tesla alami koreksi tajam pada awal pekan seiring investor beralih dari saham teknologi ke saham siklikal. Hal ini mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19.

Saham Tesla merosot 8,55 persen. Saham Tesla yang tertekan ini merupakan penurunan terbesar sejak 23 September 2020, saat itu, turun 10,34 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa, 23 Februari 2021.

Saham perusahaan teknologi terbesar lainnya juga merosot pada awal pekan. Saham Apple, Amazon, dan Microsoft masing-masing turun lebih dari dua persen.

Sementara itu, indeks saham Nasdaq tergelincir 2,5 persen pada awal pekan ini. Sementara itu, indeks saham Dow Jones berbalik arah menguat dengan naik 0,1 persen.

Saham Tesla melemah  juga kena imbas dari bitcoin yang cenderung lambat relinya pada awal pekan. Berdasarkan data CoinDesk, bitcoin melemah enam persen setelah penutupan.

Awal bulan ini, Tesla menyatakan telah membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar untuk lebih banyak fleksibilitas untuk lebih diversifikasi dan memaksimalkan pengembalian uang tunai perseroan.

“Perusahaan juga mengatakan berencana untuk mulai menerima pembayaran dalam bitcoin,” tulis perseroan.

Analis Wedbush Securities Daniel Ives menuturkan, Tesla berusaha untuk menghasilkan lebih banyak investasi di bitcoin dari menjual mobil kendaraan listrik.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya