Polisi Selidiki Video Viral Bapak Aniaya Anak Diduga di Surabaya

Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengaku belum bisa memastikan video itu, apakah terjadi di wilayah hukumnya atau tidak. Namun saat ini pihaknya tengah dalam proses lidik.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Feb 2021, 00:12 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Surabaya - Video penganiayaan bapak terhadap anaknya viral di Media Sosial (Medsos). Aksi kekerasan itu diduga terjadi di Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengaku belum bisa memastikan video itu, apakah terjadi di wilayah hukumnya atau tidak. Namun saat ini pihaknya tengah dalam proses lidik.

"Kita masih lidik kebenaran video itu di sini atau di mana. Karena kita juga baru dapat laporan video itu," ujarnya, Selasa (16/2/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penganiayaan tersebut dilakukan oleh bapak tiri yang bernama Nanang Iskandar (26), asal Indramayu, Jawa Barat. Sedangkan korban atau anak yang dianiaya yakni NKN yang masih balita. Aksi penganiayaan itu terjadi di Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

Video berdurasi 28 detik itu diunggah akun Instagram @ndorobei. Dalam video tampak seorang pria dewasa terus menerus memukuli kepala anak yang menangis. Video itu kini telah tayang ribuan kali dan mendapatkan ratusan komentar dari warganet.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Gara-Gara Rewel

Akun Instagram ini menyebutkan bahwa video itu bersumber dari sebuah grup Facebook yang diunggah oleh akun Agunk Sr. Disebutkan, penganiayaan itu dikarenakan hal sepele atau karena sang anak rewel.

"Hanya gara-gara si anak rewel dan suka menangis seorang pria tega menghajar kepala anaknya hingga mencekik leher korban," berikut caption dalam unggahan akun @ndorobei

Dalam caption disebutkan, sang ibu dari anak tersebut sengaja merekam aksi kekerasan itu. Sebab, aksi kekerasan terhadap anaknya kerap terjadi. Dalam video juga terdengar suara diduga ibunya, yang memohon agar aksi pemukulan anak tersebut dihentikan.

"Wis Mas. Anakku Mas," berikut suara seorang perempuan di dalam video.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya