Hery Gunardi Janji Bawa Bank Syariah Indonesia Jadi Modern Tanpa Tinggalkan Prinsip Syariah

Bank Syariah Indonesia (BSI) harus transformasi. Mulai dari perbaikan proses bisnis, penguatan risk management, penguatan dari sisi sumber daya, hingga penguatan teknologi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2021, 15:25 WIB
Direktur Bisnis dan Jaringan Hery Gunardi memaparkan kinerja Bank Mandiri triwulan II-2019 di Jakarta, Rabu (17/7/2019). Adapun pertumbuhan kredit rata-rata perseroan (bank only) tumbuh 12,1% secara yoy menjadi Rp690,5 triliun berdasarkan ending balance pada Juni 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua PMO PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi mengatakan tugasnya menggabungkan 3 bank syariah milik negara telah selesai. Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah dan Bank BNI Syariah telah resmi berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Meski begitu, Hery mengaku perjalanan tugasnya selama 11 bulan tak berhenti begitu saja. Tugasnya belum selesai karena tugasnya sebagai Direktur PT Bank Syariah Indonesia Tbk baru saja dimulai.

"Kami sadar, tugas kami bukan hanya sekedar menggabungkan 3 bank ini, melainkan dalam waktu bersamaan juga melakukan transformasi," tutur Hery dalam acara Peresmian PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2021).

Bank Syariah Indonesia (BSI) harus melakukan berbagai transformasi. Mulai dari perbaikan proses bisnis, penguatan risk management, penguatan dari sisi sumber daya insani, hingga penguatan teknologi digital.

Hery mengatakan, BSI berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat. BSI akan menjadi bank modern yang inklusif dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah.

"(BSI) tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah," kata dia.

Dengan begitu, kata Hery, BSI akan menjadi bank yang dipilih nasabah karena memiliki produk kompetitif dan layanan yang prima sesuai dengan kebutuhan nasabah.

"Menjadi bank yang dipilih nasabah yang memiliki produk kompetitif dan layanan yang prima sesuai kebutuhan nasabah," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sah, Jokowi Resmikan Operasional Bank Syariah Indonesia

Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (14/5). Peluncuran peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan operasional Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (1/2/2021).

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Bank Syariah Indonesia saya nyatakan diluncurkan berdirinya," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menyatakan rasa bangganya terhadap kinerja keuangan syariah yang tumbuh di tengah pandemi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan yang stabil, bahkan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional.

"Misalnya dari sisi aset yang tumbuh 10,97 persen secara tahunan, sementara (perbankan) konvensional 7,7 persen," kata Jokowi.

Dirinya mengatakan, BSI harus kompetitif dan dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen, mulai dari UMKM, korporasi sampai ritel dan mampu memfasilitasi nasabah agar segera naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

"Sebagai barometer perbankan syariah Indonesia serta insya Allah nanti regional dan dunia, saya harap BSI harus jeli dan gesit menangkap peluang, harus mampu menciptakan tren baru dalam perbankan syariah, bukan hanya mengikuti yang sudah ada," tandas Jokowi.

Adapun, BSI adalah hasil merger antara 3 bank syariah milik BUMN yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya