Girang Donald Trump Turun dari Presiden, Uni Eropa Tetap Ingatkan Ancaman Hoaks di Medsos

Ia menjelaskan tidak bisa untuk menghalangi semua orang mempercayai hoaks jika sumbernya tidak ditangani.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 22 Jan 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi hoaks. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen sangat senang melihat Donald Trump tak lagi menjadi Presiden AS. Namun ia mengingatkan agar perusahaan teknologi raksasa tetap mewaspadai ancaman hoaks dan konspirasi teori yang semakin menyebar.

Von der Leyen mengungkapkan hoaks dan teori konspirasi merugikan semua negara di Eropa dan juga AS. Ia menjelaskan tidak bisa untuk menghalangi semua orang mempercayai hoaks jika sumbernya tidak ditangani.

Itu sebabnya Von der Leyen pun menilai sekarang waktu yang tepat memberlakukan aturan bagi perusahaan teknologi untuk bertanggung jawab atas konten di platform masing-masing. Sejak Desember proposal ini sedang dibahas dan terdapat denda hingga enam persen bagi perusahaan teknologi yang gagal mengawasi konten hoaks ataupun membagikan data secara ilegal.

"Mungkin kita lega melihat fakta bahwa Donald Trump tak lagi menjadi Presiden AS lago. Namun saya yakin pergerakannya tidak akan berhenti. Beberapa hari yang lalu ada pendukungnya yang menyerang gedung Capitol dan itu adalah akibat dari hoaks dan ujaran kebencian yang menyebar di media digital," kata Von der Leyen seperti dilansir Guardian.

"Uni Eropa akan merangkul inovasi dari perusahaan teknologi. Namun kebebasan berekspresi seharusnya berlandaskan hukum bukan dari aturan perusahaan. Ini harus diputuskan politisi dan parlemen bukan dari manajer Silicon Valley."

Load More

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya