Berkurang Drastis, Stok Darah di Lamongan Tinggal 58 Kantong

Menurut Agus, kondisi itu terjadi seiring dengan menurunnya jumlah stok darah yang didapatkan PMI Lamongan, terhitung sejak Desember 2020 lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2021, 22:04 WIB
Sejumlah kantong darah berada di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (24/6). Meskipun terdapat penurunan, namun stok darah di Ibu Kota relatif aman selama Ramadan dengan jumlah sekitar 800-1.500 kantong perhari. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Surabaya - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Lamongan mulai menipis. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Lamongan, Agus Suyanto menyebutkan, saat ini persediaan stok darah di PMI Lamongan hanya tersisa 58 kantong.

"Untuk golongan darah A ada 13 kantong, golongan darah B sekitar 14 kantong, golongan darah O ada 24 kantong, sedangkan golongan darah AB tinggal 7 kantong," kata Agus dikutip dari Timeindonesia, Rabu (20/1/2021).

Menurut Agus, kondisi itu terjadi seiring dengan menurunnya jumlah stok darah yang didapatkan PMI Lamongan, terhitung sejak Desember 2020 lalu.

"Menurunnya stok darah sebenarnya mulai terasa sejak Covid-19 merebak dan puncaknya di bulan Desember kemarin. Rata-rata stok darah sebulanya ada 1.200 kantong, namun Desember lalu menurun hingga 788 kantong saja. Kemudian di Januari ini mengalami purunan yang sangat drastis," ujarnya.

Agus menjelaskan, penurunan stok darah di PMI Lamongan dipengaruhi beberapa hal, diantaranya minimnya pendonor serta dampak dari pemberlakuan kebijakan penanganan Covid-19.

"Minimnya pendonor dan terbenturnya sejumlah kebijakan menjadi penyebap utama," ucap Agus.

Kebijakan yang dimaksud adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga PMI Lamongan tidak dapat melakukan upaya jemput bola untuk mendapatkan pendonor.)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tanpa Mobil Keliling

"Sejak PPKM mobil keliling yang biasanya jemput bola ke wilayah-wilayah strategis, kami berhentikan untuk sementara waktu," tuturnya.

Kondisi itu, kata Agus, membuat layanan donor darah hanya dapat dilakukan di Kantor PMI, yang dibuka selama 24 jam penuh.

"Karena tidak ada mobil keliling dan satu-satunya pelayanan hanya di kantor PMI," Katanya.

Sedangkan untuk menyiasati kekurangan stok darah, PMI Lamongan meminta bantuan dari Unit Donor Darah (UDD) di daerah lain, salah satunya Surabaya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya