4 Ribu Warga Jabar Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga saat ini sudah 4.070 warga di Jabar menerima suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 19 Jan 2021, 08:00 WIB
Ariel Noah (Sumber: Twitter/@ridwankamil)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga saat ini sudah 4.070 warga di Jabar menerima suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Menurutnya, belum ada kabar penolakan vaksinasi dari mereka.

"Angka yang sudah divaksin ada 4.070 orang. Sudah divaksin dari sejak tanggal 14 Januari," kata Ridwan Kamil di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).

Emil, sapaannya, mengatakan bahwa vaksinasi di Jabar yang berlangsung di tujuh kota/kabupaten berjalan lancar. Hanya saja, kata dia, manajemen data menjadi kendala Pemprov Jabar dalam proses penyuntikan vaksin tahap pertama.

Pada tahap awal ini, penerima vaksin adalah para tenaga kesehatan yang kendali datanya ada di pemerintah pusat.

"Jadi yang datang untuk divaksin ternyata tidak 100 persen seperti yang ditargetkan dikirim via SMS itu. Nah ini yang akan kita sinkronisasi dengan pemerintah pusat agar pemerintah daerah Jawa Barat diberikan kewenangan untuk mengelola siapa-siapa yang divaksin atau tidak agar kami bisa melacak," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Dalam tahap awal, selain tenaga kesehatan, penyuntikan vaksin juga diberikan kepada 90 tokoh masyarakat di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 21 di antaranya tidak bisa divaksin karena gagal lolos tahap screening atau penapisan.

"Dari tokoh-tokoh masyarakat, ada 90 yang ditargetkan tapi ternyata ini jadi pelajaran bahwa tidak semua pas hari H penyuntikan itu bisa disuntik karena tekanan darah tinggi. Karena dari target 90, ada 21 orang yang ditunda divaksin di hari itu menunggu tensinya turun maksimal di 140," tutur Emil.

Sebagaimana diketahui, prosedur pertama vaksinasi Covid-19 adalah pengecekan kesehatan. Pengecekan dilakukan karena itu akan menentukan secara fisik fit atau tidak dilakukan penyuntikan vaksin. Penyuntikan vaksin tidak bisa dilakukan kalau kondisi kesehatan penerima tidak memungkingkan.

"Tapi apa pun itu saya sudah sampaikan bahwa kalau kita mau beres pandemi ada tiga pintu. Pintu pertama divaksin, kedua terpapar tapi setelahnya kebal dan pintu ketiga diam di rumah sampai kekebalan masyarakat terbentuk. Jadi tidak ada pilihan kecuali divaksin," ujarnya.

Adapun vaksinasi Covid-19 di tingkat Provinsi Jabar dimulai di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kamis (14/1/2021) lalu. Beberapa pejabat publik, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Jabar menjalani pemberian vaksin Covid-19.

Selain Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja, Ketua PWNU Jabar KH. Hasan Nuri Hidayatullah, dan Sekretaris Umum PGI Wilayah Jabar Pendeta Paulus Wiyono, mengawali vaksinasi Covid-19 di Jabar.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya