Cara Mudah Mendeteksi Kondisi Shockbreaker Mobil

Shockbreaker sering luput dari perawatan pemilik kendaraan. Nah simak artikel ini untuk mengetahui tentang perawatan shockbreaker.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 18 Jan 2021, 15:05 WIB
Dampak terparah suspensi mobil tidak diperbaiki adalah pada kestabilan berkendara.

Liputan6.com, Jakarta - Kenyamanan mobil juga dipengaruhi oleh kondisi shockbreaker. Saat kondisi shockbreaker mobil itu baik, maka kenyamanan di dalam mobil juga akan lebih baik.

Namun sebaliknya, jika kondisi komponen shockbreaker itu sudah mulai ada kerusakan, kenyamanan dalam berkendara akan berkurang.

Untuk mengetahui kondisi shockbreaker mobil Anda masih baik atau tidak, ada dua cara yang dapat dilakukan. Tips otomotif ini berguna untuk Anda yang tidak mengerti teknis mengenai sistem suspensi.

Namun, Hadi Taruna, pemilik bengkel Engineblock Autoworks yang terletak di Bintaro, Tangerang Selatan, membagikan beberapa tips untuk mengetahui performa suspensi mobil Anda.

Dijelaskan oleh pria yang akrab disapa Hatar, dua cara yang dapat dipantau untuk mengetahui kondisi shockbreaker masih bagus atau tidak dapat dilihat langsung di bagian kolong mobil.

"Ada dua cara untuk mengetahuinya bagi orang awam. Lihat shockbreaker-nya, lihat secara fisik ada bocor oli apa enggak. Kalau enggak ada oli dan kering berarti kan enggak ada seal yang bocor. Cara kedua bisa diayun bagian belakang, kita bisa lihat bagaimana ayunannya," buka Hatar.

Dalam melakukan cara kedua tersebut, performa shockbreaker yang baik juga langsung ketahuan. Kuncinya, menurut Hatar adalah ayunan yang dihasilkan saat kita menekan bagian belakang mobil.

"Kalau kita tekan bagian belakang mobil pakai tenaga, terus shockbreaker-nya bisa ngayun itu shocknya sudah lemah. Artinya, dengan tenaga manusia saja bisa ngayun, berarti enggak nahan redam kejutnya,"

"Seharusnya, kalau masih bagus itu, begitu kita tekan dia diem dan geraknya tidak banyak. Tapi kalau kita tekan dan shockbreaker mengikuti ayunan, berarti shock itu sudah lemah walaupun belom bocor," tambah Hatar.

 

Load More

Simak Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Penggunaan Boot Shockbreaker Disarankan

Penggunaan boot shockbreaker dianjurkan oleh mekanik

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Hatar, menyarankan untuk menggunakan boot shockbreaker. Kebanyakan, pemilik kendaraan tidak menggunakan boot shockbreaker sehingga menyebabkan ada kotoran yang masuk ke dalam shockbreaker tersebut.

"Untuk shockbreaker, pakai bootnya. Kadang-kadang komponen itu enggak digunakan oleh pemilik mobil, sehingga menyebabkan ada kotoran seperti hujan dan debu yang masuk dan membuat shockbreaker rusak. Makanya sebagai preventif, wajib pakai boot shockbreaker untuk melindungi saat pemakaian daily use dari debu dan kotoran lainnya," bebernya.

Lantas bagaimana untuk melakukan perawatan shockbreaker ini? Dijelaskan bahwa pemilik mobil bisa melakukan perawatan pada kelipatan 25.000 kilometer. Untuk mobil baru disarankan pada 50.000 kilometer harus melakukan pengecekan agar bisa memantau kondisi shockbreaker sejak dini.

"Ini juga melihat kondisi jalan yang kita lewati, kalau setiap hari melewati medan yang batuan berat, paling enggak setiap 20.000 sampai 25.000 kilometer harus dicek juga fisiknya," tandas mekanik yang hobi mengoleksi mobil Peugeot ini.

3 dari 3 halaman

Infografis Peringkat Investasi Indonesia

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya