Jokowi Ucapkan Terima Kasih ke Dokter Kepresidenan yang Suntikkan Vaksin Covid-19

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih ke dr Abdul Muthalib yang telah menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac kepadanya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Jan 2021, 13:26 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima vaksin COVID-19 pertama pada Rabu, 13 Januari 2021. (Dok Humas Sekretariat Kabinet)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih ke dr Abdul Muthalib yang telah menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac kepadanya. Adapun Abdul Muthalib merupakan Wakil Ketua Dokter Kepresidenan.

"Pada kesempatan yang baik ini, sekali lagi saya terima kasih Prof dr Abdul Muthalib yang menyuntikkan vaksinnya kepada saya. Terima kasih," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1/2021).

Dia menekankan vaksinasi Covid-19 bukan hanya upaya memutus penyebaran virus corona. Namun, juga untuk memulihkan perekonomian Indonesia yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"Vaksinasi Covid-19 ini penting untuk kita lakukan untuk memutus rantai penularan virus corona dan membeirkan perlindungan kesehatan kepada kita, kesehatan, keamanan kepada kita semua masyarakat Indonesia, dan membantu percepatan pemulihan ekonomi," jelas Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gugup

Sebelumnya, dr Abdul Muthalib mengaku sempat gugup saat menyuntikan vaksin kepada Jokowi. Dia mengatakan perasaan gugup itu hanya terasa sebelum penyuntikan saja. Namun, saat vaksin disuntikan kepada Jokowi, dia dapat mengendalikan perasaan gugupnya.

"Tapi masalah itu tidam jadi halangan buat saya utk menyuntikannya. Pertamanya saja agak gemetaran," ujar Abdul Muthalib, Rabu.

Selain Jokowi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Ketua IDI Daeng M. Faqih, tokoh-tokoh agama, perawakilan guru, pengusaha hingga pedagang juga ikut vaksinasi Covid-19 perdana. Ada pula aktor dan presenter Raffi Ahmad yang mewakili kalangan milenial.

Pemerintah sendiri menargetkan 70 persen atau 182 juta masyarakat Indonesia harus divaksin untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunitas). Untuk program vaksinasi Covid-19 tahap awal, pemerintah memprioritaska tenaga kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, hingga petugas pelayanan publik

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya