Jelang Tahun Baru China, Beijing Percepat Proses Vaksinasi COVID-19

China berencana suntik vaksin COVID-19 ke jutaan orang pada musim dingin ini, menjelang Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Jan 2021, 13:25 WIB
Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech Ltd ditampilkan dalam konferensi pers di Beijing, China, 24 September 2020. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac telah sampai di Indonesia, sementara 1,8 juta dosis lagi akan menyusul kemudian. (WANG ZHAO/AFP)

Liputan6.com, Beijing - Ribuan orang mengantre di pusat Kota Beijing untuk menerima vaksin COVID-19, saat pemerintah China berlomba mengejar waktu sebelum musim perjalanan massal Tahun Baru China dimulai pada bulan Februari 2021.

Lebih dari 73.000 orang di ibu kota China telah menerima dosis pertama vaksin selama beberapa hari terakhir, media pemerintah melaporkan pada Minggu (3 Desember), termasuk pekerja komunitas dan pengemudi bus.

Otoritas kesehatan pada Malam Tahun Baru memberikan persetujuan "bersyarat" kepada kandidat vaksin yang dibuat oleh raksasa farmasi China Sinopharm, yang menurut perusahaan memiliki tingkat kemanjuran 79 persen.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (4/1/2021), antrean di luar rumah sakit setempat dan pusat kesehatan dipenuhi warga ketika orang menunggu untuk membaca formulir persetujuan dan mengukur suhu tubuh mereka sebelum mendapatkan suntikan.

Pejabat kesehatan mengatakan, gym dan pabrik kosong termasuk di antara pusat-pusat yang digunakan untuk program vaksinasi.

China berencana untuk memvaksinasi jutaan orang pada musim dingin ini menjelang Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Upaya China Tahan Penyebaran COVID-19

Para pengunjung mengenakan masker saat mengunjungi Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Sejauh ini Beijing telah memberikan sekitar 4,5 juta dosis vaksin darurat. Kebanyakan untuk petugas kesehatan dan pegawai negara yang akan bekerja di luar negeri menerima suntikan itu, menurut pihak berwenang.

Tetapi China sekarang merencanakan peluncuran bertahap untuk vaksin yang dimulai dengan kelompok-kelompok kunci yang dianggap memiliki risiko tinggi terpapar virus.

Termasuk pekerja pelabuhan dan logistik serta orang-orang yang berencana untuk kembali belajar di luar negeri.

China, tempat virus corona pertama kali muncul akhir 2019 - telah secara luas berusaha keras menahan penyebaran virus di dalam negeri, dengan memperkenalkan penguncian lokal yang cepat dan pengujian massal ketika kasus muncul.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya