Jokowi Minta Kepala Daerah Pegang Penuh Kendali Penanganan Covid-19

Jokowi menekankan, kepala daerah wajib melindungi keselamatan warganya, seperti dari Covid-19. Dia mengingatkan bahwa keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Nov 2020, 11:50 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat Koordinasi Nasional Kebakaran Hutan dan Lahan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Jokowi memperingatkan Polri dan TNI untuk menindak tegas pelaku pembakaran hutan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah untuk memegang penuh kendali penanganan Covid-19. Bukan hanya urusan kesehatan, namun juga masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Saya minta Menteri Dalam Negeri mengingatkan sekali lagi, kepada para gubernur, bupati, dan wali kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing yang berkaitan dengan masalah Covid-19 dan juga yang berkaitan dengan masalah ekonomi," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin (30/11/2020).

Dia menekankan, kepala daerah wajib melindungi keselamatan warganya. Jokowi kembali mengingatkan bahwa keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi.

"Dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan angka kematian dan indikator-indikator ekonomi yang ada," kata dia.

Pada rapat terbatas sebelumnya, Jokowi juga meminta Tito Karnavian menegur kepala daerah yang melanggar protokol kesehatan, khususnya berkerumun saat pandemi Covid-19. Dia mengatakan, kepala daerah seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

"Saya juga minta kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk bisa memberikan contoh-contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun," tutur Jokowi, Senin 16 November 2020.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kasus Covid-10 pada 29 November 2020

Petugas medis memeriksa sampel saat menggelar swab test COVID-19 di Pasar Tasik, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Tes yang dilakukan secara acak bagi pedagang itu bertujuan untuk mendeteksi serta mencegah penyebaran COVID-19 di kawasan Pasar Tasik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 kembali melaporkan penambahan kasus positif Corona di Indonesia.

Per data Minggu (29/11/2020), ada penambahan 6.267 orang yang terkonfirmasi positif. Total akumulatifnya ada 534.266 orang sampai saat ini dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia.

Untuk kasus sembuh ada 3.810 orang. Jadi, total akumulatif di Indonesia hingga kini, ada 445.793 orang sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Corona Covid-19.

Sedangkan kasus meninggal dunia ada 169 orang. Sehingga, total akumulatif kasus meninggal karena Corona ada 16.815 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya