WHO Peringatkan Gelombang Ketiga COVID-19 di Eropa Bisa Terjadi pada 2021

Penanganan yang tidak tepat, Eropa diprediksi mengalami gelombang ketiga COVID-19 pada 2021 mendatang.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 23 Nov 2020, 21:45 WIB
Orang-orang menikmati cuaca hangat di Stockholm, Rabu (22/4/2020). Swedia belum memberlakukan lockdown, seperti mayoritas negara Eropa lainnya, namum pemerintah memberikan tanggung jawab besar kepada penduduknya untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona. (Anders WIKLUND/TT NEWS AGENCY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kasus Covid-19 tengah melonjak di seluruh Eropa. Perancis dan Jerman mencatat lebih kurang 33.000 kasus baru, sementara Inggris pada Sabtu lalu melaporkan hampir 20.000. Eropa mendominasi 10 besar negara terbanyak kasus infeksi.

Belum selesai dengan situasi ini, Eropa diprediksi mengalami gelombang ketiga COVID-19 pada 2021 mendatang.

Utusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), David Nabarro memperingatkan bahwa kawasan Eropa berpotensi mengalami peningkatan kasus, atau gelombang ketiga COVID-19.

Nabarro mengatakan dalam wawancara dengan Swiss Solothurner Zeitung pada Sabtu (21/11/2020) bahwa pemerintah Eropa telah gagal membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mengendalikan penyebaran virus Corona COVID-19 setelah gelombang pertama pada musim semi lalu.

“Sekarang kita mengalami gelombang kedua. Jika mereka tidak membangun infrastruktur yang diperlukan, kita akan memiliki gelombang ketiga awal tahun depan.” Kata Nabarro dalam wawancara itu sebagaimana dikutip dari RT.

2 dari 2 halaman

Masyarakat yang terlibat menjadi kunci sukses penanggulangan COVID-19.

Selain itu mantan calon sekjen WHO itu juga berpandangan bahwa pelonggaran mobilitas masyarakat di beberapa negara sangatlah terlalu dini. Ia mengambil contoh dari negara Swiss mengenai pembukaan beberapa resor ski yang dikhawatirkan meledakan kasus infeksi baru.

Disisi lain ia juga memuji cara penanganan negara-negara Asia seperti Korea Selatan, di mana penularannya sekarang relatif lebih rendah. Menurutnya masyarakat benar-benar terlibat dan menjadi kunci sukses penanggulangan COVID-19.

"Orang-orang terlibat sepenuhnya, mereka mengambil perilaku yang mempersulit virus. Mereka menjaga jarak, memakai masker, mengisolasi diri saat sakit, mencuci tangan. Mereka melindungi kelompok yang paling rentan," jelasnya.

Dalam sebuah pengarahan pada Kamis (19/11/2020), Direktur WHO untuk kawasan Eropa Hans Kluge juga menyerukan bahwa pemakaian masker yang sistematis dan kontrol ketat soal kerumunan merupakan langkah efektif untuk menanggulangi penyebaran COVID-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya