Bola Ganjil: Sengatan Listrik Ciptakan Noda Hitam di Periode Emas Benfica

Raksasa Portugal Benfica jadi korban musibah tragis saat menjalani periode keemasan klub. Salah satu pemain mereka tewas akibat kesetrum. Simak kisahnya

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Nov 2020, 00:30 WIB
Suporter Benfica. (AFP/Patricia de Melo)

Liputan6.com, Jakarta - Awam akan melihat 1966/1967 sebagai bagian periode emas SL Benfica. Usai mayoritas pemain membawa Timnas Portugal bersinar di Piala Dunia 1966, mereka mengangkat reputasi klub dan jadi perbincangan pecinta sepak bola.

Di liga, Benfica tanpa kesulitan merebut gelar dari Academika dan jadi juara untuk kali kedelapan dalam 10 tahun. Capaian tersebut berbuat tiket Piala Champions.

Nyatanya, Benfica tidak sepenuhnya bahagia periode tersebut. 'Nem tudo que reluz e ouro' adalah peribahasa Portugal yang memiliki kesamaan arti dengan 'yang berkilau itu tak selalu emas'.

Terlepas kesuksesan di dalam lapangan, Benfica merasakan pengalaman terburuk sepanjang sejarah klub.

Tragedi tersebut pun jadi bagian ketidakberuntungan yang mengiri perjalanan mereka, salah satunya menyangkut kutukan mantan pelatih.

Saksikan Video Benfica Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Tewas akibat Listrik

Luciano Fernandes (tengah) bersama Jose Augusto (kiri) dan Germano Figueiredo. (Twitter)

Musibah yang dimaksud terjadi pada 5 Desember 1966. Tujuh pemain sedang menjalani terapi pijat di kolam air hangat selepas berlatih di pagi hari.

Namun terjadi korsleting. Eusebio, Jaime Graca, dan Joaquim Santana mengalami luka bakar. Sedangkan Jose Carmo Pais, Domiciano Cavem, dan Amandio Malta da Silva pingsan karena sengatan.

Graca bisa memanjat keluar dan mencabut aliran listrik. Sayang dia terlambat. Luciano Fernandes tidak selamat dan meninggal di tempat pada usia 26 tahun.

3 dari 4 halaman

Sial Sejak Awal

ilustrasi Sepak Bola (Liputan6.com/Abdillah)

Luciano Jorge Fernandes lahir di desa nelayan Olhao, Algarve. Dia menandatangani kontrak sepak bola pertama bersama klub lokal Olhanense di usia 19 tahun.

Permainan tenang dalam meredam serangan lawan mulai menarik perhatian lawan pada musim 1962/1963. Salah satu yang tertarik adalah Benfica.

As Aguias mendatangkannya sebagai suksesor bek legendaris Germano Figueiredo. Namun, karena yang bersangkutan masih bermain, Fernandes digeser untuk mengisi sisi kanan pertahanan.

Nasib sial sudah mengiringi Fernandes pada awal karier di Benfica. Operasi lutut menghambat perkembangannya. Tidak lama setelah pulih, dia kembali lama terkapar akibat masalah ligamen engkel.

Fernandes akhirnya bugar dan siap tampil di awal 1966/1967 sebelum masuk ruang perawatan akibat cedera di laga melawan Atletico Lisboa.

4 dari 4 halaman

Baju Hitam Benfica

Ilustrasi sepatu bola dan bola sepak.

Fernandes dan keenam rekannya sudah 20 menit menjalani terapi ketika jacuzzi produksi Amerika Serikat Whirlpool mengalami masalah listrik. Ribuan suporter memberikan penghormatan terakhir pada hari pemakaman.

Sebagai penghormatan, dia diabadikan menjadi salah satu nama jalan di dekat stadion Olhanense. Sementara Benfica menggunakan seragam hitam pada laga kandang di sisa musim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya