Dibuka Menguat, Rupiah Bakal Stagnan Sepanjang Hari Ini

Rupiah dibuka di angka 14.650 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya

oleh Tira Santia diperbarui 26 Okt 2020, 11:11 WIB
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis ada perdagangan awal pekan ini. Namun, mata uang garuda diprediksi akan stagnan sepanjang hari ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (26/10/2020), rupiah dibuka di angka 14.650 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.660 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.667 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.650 per dolar AS hingga 14.680 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,78 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 14.697 per dolar AS, menguat jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.738 per dolar AS.

Nilai tukar (kurs) rupiah pada Senin pagi bergerak stagnan seiring masih belum adanya titik temu paket stimulus lanjutan di Amerika Serikat.

"Hari ini sentimen negatif dari kebuntuan negosiasi stimulus AS dan meningkatnya kasus penularan COVID di dunia bisa menekan turun pergerakan rupiah terhadap dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Senin (26/10/2020).

Menurut Ariston, kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan terganggunya pemulihan ekonomi karena buntunya negosiasi stimulus AS, bisa mendorong pasar mencari aman di dolar AS.

"Dari dalam negeri, pasar masih mewaspadai perkembangan penolakan UU Cipta Kerja," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.

Pada Jumat (26/10) lalu, rupiah ditutup stagnan alias sama seperti hari sebelumnya di posisi Rp14.660 per dolar AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perdagangan Pekan Lalu

Petugas Bank tengah menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di level 14.660 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Padahal rupiah sempat melemah 45 poin di pagi hari.

Sedangkan pada perdagangan minggu depan, mata uang rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan melemah 50 poin. Namun ditutup menguat tajam 10-60 point di level 14.610 per dolar AS-14.690 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, kondisi ini dipicu rilis data capaian investasi di Indonesia oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Capaian investasi Indonesia ini lebih baik dibandingkan ekspetasi para analis.

"Ini berkat rilis data Investasi yang sedikit lebih baik di bandingkan ekspektasi para analis, sehingga ada kemungkinan PDB di kuartal keempet akan lebih baik," kata Ibrahim, Jakarta, Jumat (23/10/2020).

Sebagaimana diketahui realisasi investasi pada triwulan ketiga ini naik 1,6 persen secara tahunan. Angka ini jauh membaik dibandingkan triwulan II-2020.

Saat itu realisasi investasi tumbuh negatif 4,3 persen. Adapun nilai investasinya sebesar Rp 191,9 triliun, Maka, secara kumulatif Januari-September 2020 naik 1,7 persen (you) atau sebesar Rp 611,6 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya