Jaringan Rumah Sakit di AS Lumpuh Total Gara-Gara Ransomware

Universal Health Services (UHS), salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat (AS), terkena serangan ransomware.

oleh Iskandar diperbarui 29 Sep 2020, 11:04 WIB
Ilustrasi ransomware. Dok: Alex Castro/The Verge

Liputan6.com, Jakarta - Penyedia perawatan kesehatan Universal Health Services (UHS), salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat (AS), terkena serangan ransomware.

Fasilitas UHS di California, Florida, North Dakota, Arizona, dan lokasi lainnya mulai memperhatikan masalah ini sejak Minggu, (27/9/2020), di mana beberapa lokasi melaporkan komputer dan sistem telepon terkunci.

Akibat serangan ransomware, beberapa rumah sakit UHS harus menggunakan pena dan kertas untuk menyimpan informasi pasien. Demikian menurut laporan NBC News.

Sistem rumah sakit yang memiliki lebih dari 400 lokasi di AS dan Inggris itu dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa jaringan TI di beberapa fasilitas sedang offline "karena masalah keamanan TI".

Pun demikian, sebagaimana diwartakan The Verge, Selasa (29/9/2020), tidak ada data pasien atau karyawan yang tampaknya telah disusupi. Tak disebutkan malware atau ransomware.

2 dari 3 halaman

Terapkan Protokol Keamanan TI

Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

"Kami menerapkan protokol keamanan TI yang ekstensif dan bekerja dengan mitra keamanan TI kami untuk memulihkan operasi TI secepat mungkin," demikian bunyi pernyataan tersebut.

"Sementara itu, fasilitas kami menggunakan proses pencadangan yang telah ditetapkan termasuk metode dokumentasi offline," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Rumah Sakit Sering Jadi Target Serangan

Ilustrasi Rumah Sakit (pixabay.com)

Rumah sakit sering menjadi sasaran serangan dunia maya, dan sistem perawatan kesehatan seringkali tidak menyiapkan diri dengan sistem keamanan memadai.

Awal bulan ini, seorang wanita meninggal gara-gara serangan ransomware di Rumah Sakit Universitas Duesseldorf di Jerman ketika dia harus dipindahkan ke fasilitas lain.

Insiden itu diyakini sebagai kematian pasien pertama karena serangan siber di fasilitas perawatan kesehatan.

Sebelumnya, rumah sakit di Inggris ditutup pada 2017 setelah Korea Utara melepas ransomware WannaCry ke seluruh dunia.

(Isk/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya