BMKG Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Sukabumi dan Kabupaten Bogor

Banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi, pada Senin 21 September 2020.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Sep 2020, 09:27 WIB
Warga menyaksikan mobil yang rusak usai banjir bandang melanda Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Data sementara puluhan bangunan rusak berat, 12 rumah hanyut, dan dua korban hilang masih dicari. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi, pada Senin 21 September 2020.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyampaikan penyebab banjir bandang itu adalah hujan dengan intensitas tinggi. Hujan dengan intensitas 110 mm terjadi dalam periode 4 jam di wilayah tersebut.

"Kami amati di Citeko hujan menguyur dari pukul 15.00 sampai 19.00 WIB," kata Guswanto salam keterangan tertulis BMKG, Selasa (22/9/2020).

Guswanto menerangkan, hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin (konvergensi). Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat.

Potensi hujan lebat yang terjadi pada siang dan sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung hingga akhirnya terjadi banjir bandang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Peringatan Dini

Menurut Guswanto, BMKG sebetulnya telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jawa Barat sebelum terjadinya banjir bandang pada 21 September 2020. 

Peringatan dini tersebut dirilis sebanyak 5 kali mulai dari pukul 13.45 WIB hingga 22.50 WIB.

"Sehingga masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi genangan," ucap Guswanto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya