FOTO: Pembatik Berinovasi untuk Mengatasi Dampak Ekonomi Wabah Corona

Perajin batik mitra binaan Pertamina ini berinovasi dengan membuat motif dan warna baru untuk mengatasi anjloknya penjualan batik sebagai dampak ekonomi wabah corona yang mencapai 50 hingga 60 persen selama masa pandemi ini.

oleh Johan Fatzry diperbarui 06 Agu 2020, 14:36 WIB
Pembatik Berinovasi untuk Mengatasi Dampak Ekonomi Wabah Corona
Perajin batik mitra binaan Pertamina ini berinovasi dengan membuat motif dan warna baru untuk mengatasi anjloknya penjualan batik sebagai dampak ekonomi wabah corona yang mencapai 50 hingga 60 persen selama masa pandemi ini.
Perajin menyelesaikan proses pembuatan batik di Batik Tradisiku, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Perajin batik mitra binaan Pertamina ini berinovasi dengan membuat motif dan warna baru untuk mengatasi anjloknya penjualan batik sebagai dampak ekonomi wabah corona. (merdeka.com/Arie Basuki)
Perajin menyelesaikan proses pembuatan batik di Batik Tradisiku, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Anjloknya penjualan batik mencapai 50 hingga 60 persen selama masa pandemi ini. (merdeka.com/Arie Basuki)
Perajin menyelesaikan proses pembuatan batik di Batik Tradisiku, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Perajin batik mitra binaan Pertamina ini berinovasi dengan membuat motif dan warna baru untuk mengatasi anjloknya penjualan batik sebagai dampak ekonomi wabah corona. (merdeka.com/Arie Basuki)
Perajin menyelesaikan proses pembuatan batik di Batik Tradisiku, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Anjloknya penjualan batik mencapai 50 hingga 60 persen selama masa pandemi ini. (merdeka.com/Arie Basuki)
Perajin menyelesaikan proses pembuatan batik di Batik Tradisiku, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Perajin batik mitra binaan Pertamina ini berinovasi dengan membuat motif dan warna baru untuk mengatasi anjloknya penjualan batik sebagai dampak ekonomi wabah corona. (merdeka.com/Arie Basuki)
Perajin menyelesaikan proses pembuatan batik di Batik Tradisiku, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Anjloknya penjualan batik mencapai 50 hingga 60 persen selama masa pandemi ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya