Pesan Wamenhan ke Kadet Mahasiswa di Akmil Magelang

Dia menegaskan, mahasiswa angkatan pertama dari program S-1 Unhan berbeda dengan mahasiswa Universitas biasa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jul 2020, 06:34 WIB
Wamenhan Wahyu Trenggono saat menjadi Inspektur Upacara pembukaan Diksarmil Chandradimuka Kadet Mahasiswa S-1 Universitas Pertahanan di Akademi Militer Magelang. (Putu Merta Surya Putra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui Universitas Pertahanan (Unhan) untuk membangun kekuatan nirmiliter dan menjaga kedaulatan bangsa. 

"Anda semua merupakan angkatan pertama dari program S-1 di Unhan. Anda semua merupakan bagian dari program besar untuk mewujudkan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memadukan pertahanan militer dan pertahanan mirmiliter di masa depan," kata Sakti Wahyu saat menjadi Inspektur Upacara pembukaan Diksarmil Chandradimuka Kadet Mahasiswa S-1 Universitas Pertahanan di Akademi Militer Magelang, Kamis (23/7/2020).

Sakti Wahyu menegaskan, mahasiswa angkatan pertama dari program S-1 Unhan berbeda dengan mahasiswa Universitas biasa. Mereka dididik untuk nantinya menjadi para ahli di bidang kedokteran militer, farmasi militer, teknik militer, dan MIPA militer.

"Kalian bukan saja dituntut untuk menguasai kompetensi inti sesuai program studi yang ditekuni, namun disiapkan juga untuk memiliki mental kejuangan, kedisiplinan, komitmen yang tinggi, jiwa nasionalisme, dan semangat bela negara," ujarnya.

Dicontohkannya, mahasiswa yang mengambil keahlian di bidang farmasi militer, negara mengharapkan para lulusan menjadi seorang yang ahli di bidang virologi dan mampu menciptakan vaksin-vaksin baru berkaitan dengan penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh virus.

 

2 dari 2 halaman

Siap Hadapi Ancaman

Sementara mereka yang berminat di bidang teknologi khususnya teknologi informasi, diharapkan siap menghadapi ancaman peperangan di masa depan yang sarat dengan penggunaan teknologi informasi. Di masa depan, persenjataan militer akan lebih mengarah kepada penggunaan machine learning, artifical intelegence, dan big data secara masif.

"Perang di masa depan akan lebih banyak menggunakan robot dibandingkan manusia. Manusia hanya akan berada di belakang layar sebagai pengendali robot-robot tersebut," ujarnya.

Masifnya penggunaan teknologi di persenjataan militer di masa depan, membutuhkan orang-orang yang sangat berkompeten di bidang tersebut.

"Untuk itu kehadiran mahasiswa yang ahli di bidang teknologi informasi akan sangat dibutuhkan di masa depan," tutur Trenggono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya