Korban Banjir Bandang Luwu Utara, 16 Orang Tewas 23 Dilaporkan Hilang

Korban jiwa akibat banjir bandang yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 16 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2020, 10:37 WIB
Tim penyelamat membawa mayat korban setelah banjir bandang di desa Radda di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (14/7/2020). Lebih dari 4.000 keluarga terdampak akibat kejadian tersebut. (AFP/Aryanto)

Liputan6.com, Makassar - Kepala Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar, Mustari mengatakan, korban jiwa akibat banjir bandang yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 16 orang.

Mustari, Rabu (15/7/2020) mengatakan, sebanyak 12 dari 16 jenazah warga yang meninggal dunia akibat banjir di Luwu Utara sudah berhasil diidentifikasi dan empat lainnya masih dalam proses identifikasi.

Bencana banjir bandang Luwu Utara, menurut Mustari, juga mengakibatkan 10 orang terluka sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Andi Djemma di Masamba.

Selain itu menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, banjir memaksa 156 keluarga yang terdiri atas 655 orang mengungsi 

Petugas juga masih mencari 23 orang yang dilaporkan hilang.

"Hari ini tim akan kembali melakukan pencarian korban dan berkoordinasi dengan tim gabungan penanggulangan bencana di Luwu Utara," kata Mustari.

Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, hujan deras menyebabkan air Sungai Masamba, Sungai Rongkang, dan Sungai Radda meluap dan menimbulkan banjir pada Senin (13/7) malam.

Banjir menyebabkan permukiman warga tergenang di Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya