Casey Stoner Pernah Berniat Balapan Lagi di MotoGP

Dua kali juara dunia 2007 dan 2011, Casey Stoner, mengaku dirinya sempat tergoda kembali ke MotoGP.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2020, 07:45 WIB
Casey Stoner pernah menjadi pembalap penguji Ducati. (MOHD RASFAN / AFP)

Liputan6.com, Brisbane - Dua kali juara dunia 2007 dan 2011, Casey Stoner, mengaku dirinya sempat tergoda kembali ke MotoGP. Uniknya, ia mengaku sekadar merindukan rasanya bekerja dengan tim, serta berkendara di sesi latihan dan kualifikasi, dan justru tak merindukan sesi balapnya.

Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Chris Vermeulen dalam kanal YouTube Australian Motorcycle Grand Prix. Tekad Stoner pensiun dini pada akhir 2012 memang sudah bulat, tapi ia yakin bisa meraih lebih banyak gelar lagi andai tetap balapan.

"Tak diragukan lagi, saya bisa ikut memperebutkan beberapa gelar dunia lagi. Tapi saya tak tahu apakah bisa terwujud. Anda bisa memperdebatkannya. Saya sendiri takkan pernah bisa tahu," ujarnya seperti yang dikutip Motorsport Total pada Sabtu (4/7/2020).

Stoner pun mengaku dirinya sangat menikmati momen bekerja dengan seluruh krunya, dan meski masih suka melaju cepat di atas motor, ia hanya menikmati sesi latihan dan kualifikasi MotoGP. Menurutnya, sesi balap jauh lebih menegangkan dan tak terlalu menyenangkan.

"Kadang saya punya keinginan kembali. Bukan karena ingin balapan, melainkan karena suka bekerja dengan tim. Kedengarannya memang aneh, tapi saya suka menjalani sesi latihan ketika cuacanya bagus dan motornya bekerja dengan baik," ungkap rider asal Australia ini.

"Saya juga suka kualifikasi dan tekanan untuk melakukan segalanya dalam satu lap. Rasanya menyenangkan. Tapi balapan MotoGP justru bukan aspek yang paling saya nikmati. Anda harus mengerahkan segalanya dalam 20 lap dan Anda tak boleh melakukan kesalahan," lanjutnya.

Saksikan Video Casey Stoner di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Tak Suka Dibebani

Casey Stoner juga pernah menjadi andalan Repsol Honda di ajang MotoGP. (AFP)

Stoner bahkan mengaku terkadang sama sekali tak peduli di mana dirinya finis, karena ia tak suka mengemban beban kompetisi. Tak punya hasrat untuk balapan lagi, adalah alasan yang akhirnya mendorongnya untuk pensiun dini dalam usia 27 tahun.

"Mudah melakukan kesalahan dengan motor ini. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dan ada banyak tekanan. Saat balapan selesai, rasanya melegakan, entah saya naik podium atau tidak. Jadi saya tak merindukan balapan, melainkan rindu bekerja dengan tim dan sesi kualifikasi saat mencatat lap yang sempurna," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Kelelahan Kronis

Stoner, yang sempat menjadi test rider Honda dan Ducati usai pensiun, kini kembali tinggal di Australia bersama keluarganya. Saat ini ia tengah mencoba sembuh dari kelelahan kronis yang ia derita selama beberapa tahun terakhir.

Sumber: Motorsport Total

Disadur dari Bola.net, published 5/7/2020

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya