Wahyu Setiawan Akui Pinjam Rekening Saudara untuk Kirim Uang Korupsi

Budi mengatakan, Wahyu mengirimkan uang sebesar Rp 500 juta pada 6 Januari 2020. Keesokan harinya, dia mengirimkan pesan guna memastikan uang kirimannya sudah diterima.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Jul 2020, 14:55 WIB
Mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan (kanan) usai menjalani sidang dengan agenda dakwaan saat sidang online di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Wahyu Setiawan diperiksa terkait dugaan menerima suap pengurusan PAW anggota DPR dari PDIP. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, terdakwa kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI, membenarkan pernyataan saksi yang menyebut dirinya menggunakan rekening saudaranyauntuk mengirim uang panas atau uang hasil praktek korupsi.

"Iya (pinjam) mau mentransfer sejumlah uang, menanyakan nomor rekening," kata Budi Wirawan, sepupu dari terdakwa saat dihadirkan Tim Jaksa KPK sebagai saksi dalam lanjutan sidang hari ini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Budi melanjutkan, terdakwa kemudian mengirimkan uang sebesar Rp 500 juta pada 6 Januari 2020. Keesokan harinya, terdakwa mengirimkan pesan guna memastikan uang kirimannya sudah diterima.

"Tanggal 7, Pak Wahyu Setiawan mengabarkan tolong dicek apakah sudah masuk atau belum," kata Budi yang mengaku menerima pesan Wahyu dan meneruskan kepada sang istri, Ika Indrayani yang juga dihadirkan sebagai saksi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Wahyu Membenarkan

Budi merinci, nominal uang masuk sebesar Rp 500 juta. Kendati saat diperiksa nama pengirim bukanlah Wahyu Setiawan, melainkan Patricius Siton.

"Pikiran saya itu uang Mas Wahyu," ujar Ika bersaksi.

Mendengar keterangan saudaranya, Terdakwa Wahyu tak menampik. Terdakwa Wahyu mengamini hal tersebut di hadapan majelis hakim.

"Semua benar Yang Mulia," jawab Wahyu saat ditanya hakim.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya