10 Pemenang Android Developer Challenge

Google mengumumkan 10 pemenang Android Developer Challenge telah meluncurkan aplikasi mereka masing-masing yang siap dicoba pengguna mulai dari aplikasi pertanian hingga aplikasi kese

oleh M Hidayat diperbarui 24 Jun 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Android, Aplikasi Ponse, Aplikasi Smartphone. Kredit: Freepik/photoroyalty

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan teknologi Machine Learning membantu banyak pekerjaan di aplikasi menjadi lebih mudah. Sebut saja menemukan kata yang tepat lebih cepat di Gmail, memilih hidangan paling populer di menu dengan Google Lens, dan merekam video atau podcast di ponsel Android dengan Live Caption secara otomatis.

"Apa kesamaan semua fitur ini? Mereka menggunakan Machine Learning untuk membantu Anda menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan lebih mudah sepanjang hari," ujar Jacob Lehrbaum, Director of Developer Relations, Android dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Rabu (24/2/2020).

Teknologi ini, menurut Jacob, menjadi lebih mudah diakses oleh pengembang yang membangun aplikasi ponsel.

"Dalam rangka mendorong lebih banyak pengembang di seluruh dunia untuk membangun aplikasi menggunakan Machine Learning, Google menggelar program bertajuk Android Developer Challenge pada tahun lalu," tutur Jacob.

Kini, Google mengumumkan 10 pemenang Android Developer Challenge telah meluncurkan aplikasi mereka masing-masing yang siap dicoba pengguna.

  • AgriFarm membantu petani mendeteksi penyakit tanaman dan mencegah kerusakan besar pada buah-buahan dan sayuran seperti tomat, jagung, dan kentang. [Balochisan, Pakistan]
  • AgroDoc membantu petani dalam mendiagnosis penyakit tanaman dan membuat rencana perawatan. [Navneet Krishna; Kochi, India]
  • Eskke menyederhanakan manajemen uang untuk orang-orang di Kongo, memungkinkan mereka melakukan transfer uang, membayar tagihan, dan membeli langganan dan paket seluler penting untuk mengirim SMS. [David Mumbere Kathoh; Goma, Republik Demokratik Kongo]
2 dari 3 halaman

Aplikasi Lainnya

  • Leepi membantu siswa mempelajari gerakan tangan dan simbol untuk Bahasa Isyarat Amerika. [Pangeran Patel; Bengaluru, India]
  • MixPose, aplikasi live-streaming yang memungkinkan pengajar yoga dan profesional kebugaran kesempatan untuk mengajar, melacak penyelarasan, memastikan pesertanya mengikuti dan melakukan posisi yang benar, dan memberikan umpan balik secara real-time. [Peter Ma; San Francisco, California, AS]
  • Pathfinder membantu orang dengan gangguan penglihatan dalam menavigasi situasi kompleks. Caranya, aplikasi ini mengidentifikasi dan menghitung lintasan objek bergerak di jalur mereka. [Colin Shelton; Addison, Texas, AS]
3 dari 3 halaman

Aplikasi Lainnya

  • Snor & Cough membantu Anda mengidentifikasi dan menganalisis mendengkur dan batuk, sehingga Anda dapat mendengarkan dan mengirim rekaman dari tidur malam. [Ethan Fan; Mountain View, California, AS]
  • Stila berpasangan dengan perangkat yang dapat dipakai, seperti gelang Fitbit atau perangkat yang berjalan di Wear OS oleh Google, untuk memantau, melacak, dan membantu mengelola tingkat stres tubuh. [Yingdin Wing; Munich, Jerman]
  • Trashly membuat proses daur ulang lebih mudah. Cukup dengan mengarahkan kamera pada suatu item, dan melalui deteksi objek, aplikasi ini mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasikan gelas plastik dan kertas, tas, botol, dll. [Elvin Rakhmankulov; Chicago, Illinois, AS]
  • UnoDogs membantu pemilik hewan peliharaan untuk lebih memerhatikan kesehatan, menyediakan informasi khusus, dan program kebugaran untuk hewan peliharaan. [Chinmany Mishra; New Delhi, India]

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya