Pendiri LinkedIn Ungkap Kesalahan yang Kerap Terjadi saat Membangun Jaringan

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencoba taktik baru, sambil mengatasi beberapa kesalahan klasik.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Jun 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi jabat tangan (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Membangun jaringan menjadi jauh lebih sulit saat situasi pandemi covid-19 seperti sekarang. Pada saat banyak orang perlu membangun jaringan profesional untuk memperluas peluang kerja baru, acara-acara yang memfasilitasinya menjadi tidak mungkin untuk dilakukan seiring dengan pembatasan sosial.

Namun, tidak semuanya hilang begitu saja. Menurut salah satu pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencoba taktik baru, sambil mengatasi beberapa kesalahan klasik.

Kesalahan yang dimaksud adalah, kebanyakan orang terlalu to the point, atau secara langsung menanyakan pekerjaan apa yang akan mereka ambil.

Bukan tidak boleh, hal ini mungkin akan berhasil sesekali, terutama jika kontak jaringan Anda mengenal Anda dengan sangat baik.

Namun sebaliknya, jika kontak jaringan atau relasi Anda merupakan orang asing yang tidak terlalu mengenal Anda, maka harus menganggap jaringan sebagai “proses dua langkah".

Melansir dari laman CNBC, Sabtu (6/6/2020), Hoffman menjelaskan bahwa hal yang dimaksud dengan "proses dua langkah" ini merupakan hal yang tidak dilakukan oleh kebanyakan orang.

Pertama, pikirkan tentang siapa yang dapat diajak bicara dan hal-hal apa yang dapat Anda tanyakan untuk mengarah pada peluang yang menarik.

Kemudian, cari tahu apa yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian dalam sebuah jaringan. Termasuk menulis artikel atau esai tentang hal yang disuka dan ketahui, atau menampilkan karya di blog sebagai portofolio.

“Apa yang ingin Anda lakukan adalah apa yang tidak dilakukan banyak orang lain,” kata Hoffman, hal ini akan membantu kontak potensial membedakan Anda dari kebanyakan lainnya.

 

2 dari 2 halaman

Personal branding

Ilustrasi jabat tangan (dok. Pixabay.com/SCY/Putu Elmira)

Personal branding itu menjadi sangat penting belakangan ini, karena banyak industri telah bergerak secara online selama masa lockdown (penguncian) akibat wabah covid-19.

Namun demikian, situasi pandemi ini juga telah melahirkan ide-ide baru, seperti diskusi atau kegiatan berjejaring lainnya yang dapat dilakukan secara virtual.

Sehingga hal ini memungkinkan eksplorasi yang lebih lanjut untuk melihat apa yang paling cocok untuk Anda.

“Hal yang sangat penting tentang berjejaring yang dilewatkan oleh sebagian besar orang yang menyebut diri networkers adalah, memberi lebih penting daripada mengambil untuk membangun hubungan,” pungkas Hoffman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya