Penjelasan Gubernur Khofifah Terkait Gaduh Mobil PCR BNPB

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, Surabaya memiliki tujuh laboratorium besar, dan jika dimaksimalkan masih bisa membantu penanganan COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Mei 2020, 09:00 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menanggapi kegaduhan antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya terkait mobil labolatorium khusus Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Khofifah menuturkan, Kabupaten Trenggalek memiliki jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 593 orang. Terbanyak kedua setelah Surabaya. Dengan angka kematian PDP yang menyentuh 175 orang. 

"Separuhnya (pasien PDP) itu sudah meninggal tapi belum sempat di tes, keburu meninggal," ujar dia dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam, 30 Mei 2020.

Sementara untuk Sidoarjo, kata dia, hanya memiliki kapasitas tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) 16 spesimen per hari. Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 di tetangga Surabaya itu terbanyak kedua setelah kota pahlawan dengan 632 orang. 

"Pasti sangat jauh dari apa yang diharapkan untuk memberikan percepatan penanganan Covid-19," ucap Khofifah. 

Menurut Khofifah, Surabaya memiliki tujuh laboraturium besar. Meski di Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga yang masih rehat sejenak, masih ada RSUD Dr Soetomo, RS Premier Surabaya, RS National Hospital, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. 

Khofifah menuturkan, bila semua laboratorium dimaksimalkan masih bisa membantu penanganan COVID-19. "Jadi kalau ini dimaksimalkan sesungguhnya ini akan bisa memberikan percepatan konfirmasi dari spesimen yang di PCR tes," ucap Khofifah. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Total Pasien Positif di Jatim 4.600, Surabaya Sumbang 101 Orang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, perkembangan jumlah pasien positif Corona COVID-19 di Jawa Timur per Sabtu 30 Mei 2020 ada tambahan 191 orang. Dengan begitu total menjadi 4.600 pasien di Jatim. 

Tambahan paling banyak adalah Surabaya dengan 101 pasien, Sidoarjo 23 pasien, Kabupaten Kediri 10 orang, Lamongan dan Jombang masing-masing delapan pasien. Kemudian Tulungagung dan Ponorogo di tiap kabupaten ada tujuh pasien tambahan. 

Lalu Gresik lima orang, Bojonegoro empat orang, Bangkalan tiga orang, Nganjuk dan Kota Mojokerto masing-masing bertambah dua orang. Trenggalek, Banyuwangi, Sumenep, Pacitan, Pamekasan, kota dan kabupaten Probolinggo, Kota Malang, Tuban, serta Jember ditiap daerah bertambah satu pasien. 

Tidak hanya pasien positif bertambah, jumlah yang sembuh juga meningkat 20 orang menjadi 609 orang atau setara 13,24 persen. Sedangkan yang meninggal tercatat per hari ini ada 24 orang, sehingga total 396 orang atau setara 8,61 persen. 

Untuk PDP tercatat 6.595 orang, dengan yang masih diawasi 3.174 orang. Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 24.180 orang, dan yang masih dipantau 4.081 orang.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya