Peneliti China Sebut COVID-19 Hanya Sebagian Kecil dari Wabah Lain yang Mungkin Terjadi

Peneliti China yang dijuluki "wanita kelelawar" memperingatkan bahwa kasus COVID-19 yang terjadi sekarang hanyalah sebagian kecil dari sesuatu yang besar yang mungkin dihadapi manusia di masa mendatang.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Mei 2020, 20:00 WIB
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (kuning) muncul dari permukaan sel (biru/pink) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Liputan6.com, Jakarta Peneliti China yang dijuluki "wanita kelelawar" memperingatkan bahwa kasus COVID-19 yang terjadi sekarang hanyalah sebagian kecil dari wabah lain yang mungkin dihadapi manusia di masa mendatang.

"Jika kita ingin mencegah manusia menderita karena wabah penyakit menular berikutnya, kita harus bersiap dari jauh-jauh hari untuk mempelajari virus yang dibawa oleh hewan liar di alam dan memberikan peringatan dini," kata Shi Zhengli kepada CGTN (25/5/2020) melansir New York Post (27/5/2020).

Shi adalah ilmuwan ternama Tiongkok dengan spesialisasi transmisi virus dari kelelawar. Ia dijuluki wanita kelelawar karena penelitiannya berkaitan dengan kelelawar dan mamalia.

"Jika kita tidak mempelajari virus-virus, mungkin akan ada wabah lain," tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sempat Dituduh Lepaskan Virus

COVID-19 telah menewaskan lebih dari 345.000 orang di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, akhir tahun lalu.

Shi adalah wakil direktur Laboratorium Wuhan, lab yang diduga secara tidak sengaja melepaskan virus pada manusia. Tiongkok juga dituduh tidak segera membersihkan bahaya dan secara konsisten berbohong tentang korban virus yang menjangkiti warganya.

Namun, Shi membantah bahwa labnya terlibat dalam pandemi. Beberapa peneliti lain pun memastikan bahwa COVID-19 bukan virus buatan lab.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya