Sepi Pengunjung Imbas Virus Corona, Ratusan Gajah di Thailand Dilepasliarkan

Imbas virus Corona, para pemilik tak lagi mampu memberi makan gajah-gajah itu.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 11 Mei 2020, 14:01 WIB
Doc: Save Elephant Foundation

Liputan6.com, Jakarta Ratusan gajah jinak di Thailand yang hidup di penangkaran, telah dilepasliarkan kembali akibat pandemik virus Corona. Gajah-gajah tersebut hidupnya bergantung pada industri pariwisata di negara itu yang ikut terpengaruh oleh Covid-19.

Lebih dari 100 gajah berjalan berbaris dari Chiang Mai ke kampung halaman mereka di Mae Chaem, tempat tinggal etnis Karen yang secara tradisional memelihara gajah. Menurut World Animal Protection seperti dilaporkan oleh Associated Press, sekitar 2.000 gajah dilaporkan berisiko kelaparan karena pemiliknya tak dapat memberi makan mereka.

The Save Elephant Foundation yang mendukung penggalangan dana untuk membantu memberi makan hewan yang hidup di taman wisata, percaya bahwa baik bagi hewan untuk kembali ke habitat alami mereka di mana mereka bisa lebih mandiri. Pendiri yayasan tersebut, Saengduean Chailert mengatakan proyek untuk mengembalikan gajah ke rumah merkea diluncurkan sebagai tanggapan terhadap pemilik yang kesulitan memberi makan gajah peliharaan mereka karena terkena dampak Corona.

 

2 dari 5 halaman

Selanjutnya

Ilustrasi Gajah (iStock)

Sadudee Serichevee yang memiliki empat gajah kecil misalnya, tak menyangka bisnisnya akan terkena dampak pandemik tersebut.

"Awalnya saya pikir situasinya akan kembali normal dalam satu atau dua bulan. Pada akhir April, saya kehilangan semua harapan." kata pria itu.

 

3 dari 5 halaman

Selanjutnya

Ilustrasi Foto Gajah (iStockphoto)

Sadudee dan istrinya ikut meyakinkan pemilik gajah lainnya untuk melepas gajah-gajah tersebut ke alam liar karena mereka tak lagi mampu membayar semua biaya untuk memelihara gajah-gajah tersebut. Biaya pemeliharaan gajah-gajah tersebut mencapai 200 ribu baht Thailand atau Rp 93 juta lebih yang mencakup sewa tanah dan fasilitas, gaji untuk pawang, dan makanan.

Gajah dilaporkan dapat memakan 300 kilogram sayuran dan rumput per hari. Sadudee dan pemilik gajah lainnya lalu melakukan perjalanan sejauh 150 kilometer, berjalan kaki dengan gajah mereka untuk dilepas tempat yang tepat.

 

4 dari 5 halaman

Selanjutnya

Ilustrasi gajah (AFP)

Karavan gajah dan pawangnya itu memulai perjalanan pada 30 April dan baru tiba di Ban Huay Bong pada 4 Mei.

"Gajah-gajah ini belum pernah kembali ke rumah mereka selama 20 tahun. Mereka tampak sangat bahagia saat tiba di rumah, membuat suara-suara, berlari ke sungai, dan bermain bersama anak-anak kami," kata Sadudee.

 

5 dari 5 halaman

Selanjutnya

Ilustrasi gajah (AFP)

Saengduean dari Save Elephant Foundation menambahkan bahwa tak jelas kapan pandemik Corona akan berakhir.

"Jadi ini adalah tugas kita untuk membantu memberi makan gajah yang diberhentikan karena wabah," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya