Kunjungan Turis Asing ke Jatim Merosot 50,65 Persen pada Maret 2020

Kunjungan turis asing yang masuk melalui pintu masuk Bandara Juanda turun sebesar 50,65 persen pada Maret 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2020, 15:30 WIB
Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah setempat pada Maret 2020 turun drastis akibat ada pembatasan penerbangan internasional yang dilakukan pemerintah guna menekan laju penyebaran COVID-19.

Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Dadang Hardiwan menuturkan, jumlah penurunan kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu masuk Bandara Juanda sebesar 50,65 persen, yakni dari 11.700 orang pada Februari 2020 menjadi 5.774 orang pada Maret 2020.

"Untuk catatan tahunan (YoY), yakni dari Maret 2019 ke Maret 2020 mengalami penurunan sebesar 71,83 persen, yakni dengan capaian 20.497 orang pada tahun lalu," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/5/2020).

Dadang memprediksi, turunnya jumlah wisatawan mancanegara ini terus berlangsung hingga bulan berikutnya. Hal ini karena aturan pembatasan penerbangan internasional masih berlangsung, sehingga berpengaruh terhadap kunjungan.

BPS Jawa Timur mencatat, dominasi kunjungan wisatawan mancanegara pada Maret 2020 adalah dari Malaysia yang mencapai 2.223 orang atau turun 38,68 persen, diikuti Singapura dengan 706 orang atau turun 48,05 persen, dan Amerika Serikat sebanyak 165 orang atau turun sebesar 48,44 persen dibandingkan Februari 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Tingkat Hunian Hotel

Ilustrasi kamar hotel. (iStockphoto)

Turunnya kunjungan wisatawan mancanegara mempengaruhi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada Maret 2020 yang mencapai 36,81 persen atau turun 15,84 poin dibandingkan bulan sebelumnya. "Untuk TPK hotel bintang dua sebesar 42,36 persen, dan merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya