Prancis Laporkan Penurunan Kasus Kematian Akibat Corona COVID-19

Epidemi ini telah merenggut 22.856 jiwa di negara itu sejak awal Maret 2020, kata pejabat kesehatan Prancis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Apr 2020, 07:01 WIB
Polisi menyisir area lapangan Esplanade du Trocadero dekat Menara Eiffel saat lockdown di Paris, Prancis, Rabu (18/3/2020). Sampai Selasa (17/3/2020), Prancis memiliki 6.633 kasus virus corona COVID-19 dengan 148 kematian. (Ludovic MARIN/AFP)

Liputan6.com, Paris - Prancis melaporkan penurunan besar dalam jumlah kematian warganya akibat Corona COVID-19 pada hari Minggu, 26 April 2020.

Menurut catatan otoritas setempat tercatat 242 kematian dalam 24 jam -- penurunan lebih dari sepertiga pada hari sebelumnya, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (27/4/2020).

Epidemi ini telah merenggut 22.856 jiwa di negara itu sejak awal Maret, kata pejabat kesehatan Prancis.

Jumlah kematian akibat Corona COVID-19 di rumah sakit yaitu 152. Mereka adalah korban harian terendah dalam lima minggu -- sementara 90 orang meninggal di panti jompo.

Jumlah pasien yang terpapar Corona COVID-19 dalam perawatan intensif juga turun, tetapi hanya sedikit, menjadi 4.682.

Tetapi para pejabat mengatakan mereka khawatir dengan peningkatan pasien sakit kritis yang menderita kondisi lain.

Lebih dari 7.553 orang berada di unit perawatan intensif di Prancis pada Minggu kemarin. Secara keseluruhan, 28.217 orang dirawat di rumah sakit karena virus ini.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Rencana Pembukaan Sekolah Kembali

Petugas medis membawa pasien virus corona COVID-19 di Stasiun Gare d'Austerlitz di Paris, Prancis, Rabu (1/4/2020). Pasien COVID-19 dievakuasi menggunakan kereta kecepatan tinggi dari rumah sakit di Paris ke rumah sakit di Brittany dimana kasus tersebut masih terbatas. (Thomas SAMSON/AFP/POOL)

Dengan sistem kesehatan negara itu masih di bawah tekanan, Perdana Menteri Edouard Philippe akan menetapkan strateginya untuk mengakhiri penutupan di parlemen pada Selasa esok.

Para menteri telah mengidentifikasi 17 prioritas secara bertahap untuk membawa negara itu keluar dari masa lockdown yang telah berjalan berminggu-minggu tersebut.

Sekolah-sekolah di beberapa daerah diperkirakan akan dibuka kembali, dengan perusahaan-perusahaan yang kembali bekerja dan transportasi umum kembali ke jadwal yang lebih normal ketika sistem pengujian dan dukungan untuk para lansia diberlakukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya