Cegah Corona COVID-19, China Rilis Daftar Terbaru Hewan Ternak Layak Konsumsi

Pemerintah China telah mengeluarkan susunan daftar terkait hewan yang dapat diternakkan untuk konsumsi sebagai tindakan terbaru mereka mencegah risiko Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Apr 2020, 07:02 WIB
Ilustrasi Ayam Ternak (iStock)

Liputan6.com, Hong Kong- Pemerintah China telah mengeluarkan susunan daftar terkait hewan yang dapat diternakkan untuk konsumsi. Daftar ini sebagai tindakan terbaru mereka mencegah risiko Virus Corona COVID-19 yang diduga berasal dari penjualan daging hewan liar di suatu pasar basah Kota Wuhan. 

Setelah wabah, pihak berwenang di Beijing juga dilaporkan melarang semua perdagangan hewan liar untuk makanan, namun undang-undang baru tersebut belum mencapai tahap finalisasi. 

Susunan daftar hewan yang dianggap layak untuk digunakan sebagai ternak makanan itu diluncurkan pada 8 April oleh Kementerian Pertanian China. Di antaranya adalah babi, sapi, ayam dan domba, serta "ternak khusus" seperti sejumlah spesies rusa, alpaka dan burung unta, seperti dikutip dari CNN, Jumat (10/4/2020). 

Spesies rubah, rakun, dan cerpelai dikatakan bisa dipelihara sebagai hewan ternak tetapi tidak untuk dagingnya.

Deretan hewan yang diduga oleh para ilmuwan telah menyebarkan virus ke manusia, seperti trenggiling, kelelawar, dan musang tidak disebutkan dalam susunan daftar hewan yang layak ternak dan konsumsi tersebut. 

Selain hewan-hewan itu, anjing juga dikatakan tidak ada dalam susunan daftar hewan ternak, yang bila ditegakkan secara resmi dapat menjadikannya sebagai larangan konsumsi pertama di seluruh China dalam pencapaian bagi para aktivis hak-hak hewan.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tahap Finalisasi Masih Diproses

Orang-orang berbelanja sayuran di sebuah pasar di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Xiao Yijiu/Xinhua via AP)

Untuk mengumpulkan respon dari publik, susunan daftar hewan ternak tersebut masih belum difinalisasi hingga 8 Mei mendatang. 

"Rancangan proposal ini dapat menjadi "perubahan besar" untuk perlindungan hewan di China," kata Humane Society International dalam sebuah pernyataan. 

Juru bicara Humane Society International, Wendy Higgins juga menyampaikan, "Kita harus menunggu hasil dari fase konsultasi tetapi rancangan ini dapat secara efektif membuka jalan bagi China untuk secara resmi menghapus anjing dan kucing dari daftar menu."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya