Kemenparekraf Sebut Pariwisata Minat khusus Bakal Jadi Pilihan saat New Normal

Yuke Sri Rahayu menyatakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di era normal baru adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindarkan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 30 Jun 2020, 10:05 WIB
Petugas mendisinfeksi kompleks wisata Kota Tua, Jakarta, Selasa (2/6/2020). Pengelola Kota Tua rutin melakukan penyemprotan disinfektan pada fasilitas dan gedung selama penutupan sementara guna memutus rantai penyebaran virus corona COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Setdep bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu menyatakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di era normal baru adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindarkan.

"Pariwisata minat khusus yang mengedepankan kebersihan dan keselamatan akan menjadi pilihan ke depannya," ujarnya di acara webinar Ekonomi Kreatif di Era New Normal yang digagas Universitas Widyagama Malang (UWG), Rabu, (17/6/2020).

Menurutnya, transformasi usaha kreatif menjadi digital juga perlu dilakukan agar keterbatasan fisik tidak menjadi kendala bagi para pelaku usaha kreatif.

Sementara itu, Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Jatim Mohammad Supriyadi menambahkan, ekonomi kreatif pada era New Normal adalah sebuah keniscayaan. Pelaku bisnis dituntut untuk lebih kreatif agar bisa bersaing.

"New Normal merupakan tantangan tersendiri setelah beberapa bulan terakhir ini kita stagnan," ujarnya.

Pengusaha asal Madura itu meminta semua pihak untuk saling mendukung terciptanya stabiltas ekonomi di tengah masyarakat pada masa Now Normal, kesadaran tersebut harus dilakukan oleh para pelaku bisnis.

“Sebagai organisasi, Japnas meminta semua para pelaku bisnis, khususnya yang bergabung dengan Japnas Jatim untuk lebih sering melakukan koordinasi, sehingga kondisi ekonomi tetap stabil," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya