Menimbang Untung Rugi Lockdown bagi Indonesia Demi Cegah Corona

Pemerintah hingga saat ini memang belum berfikiran untuk melakukan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Mar 2020, 21:00 WIB
Calon penumpang pesawat menggunakan masker pelindung saat berada di Pintu Kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (31/1/2020). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi penularan dan penyebaran virus corona (2019-nCov). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Haryadin Mahardika memprediksi konsekuensi yang akan terjadi saat dua kebijakan, yakni Lockdown dan Social Distancing diputuskan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Dilema yang dihadapi negara berkembang dalam menghadapi Corona adalah 'Lockdown' dan 'Social Distancing'. Dua kebijakan ini memiliki implikasi dan konsekuensi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," kata Haryadin seperti diktup dari Antara, Sabtu (28/3/2020).

Wakil Ketua Policy Center Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) ini memaparkan, ketika kebijakan "Lokcdown" ekstrim diambil, maka PDB diprediksi akan turun dengan cepat, namun proses pemulihannya juga akan berlangsung dengan cepat.

Menurut Haryadin, Lockdown akan membuat semua aktivitas perekonomian menurun drastis, namun akan lebih mudah di masa pemulihan ketika penyebaran Corona segera teratasi.

Sedangkan, jika kebijakan yang diambil adalah "Social Distancing", maka PDB akan turun secara lambat, namun proses pemulihannya juga diprediksi terjadi lebih lama.

"Social distancing memberikan ruangan yang lebih besar terhadap aktivitas ekonomi untuk terus bergerak, karena apa, karena memang yang dikhawatirkan dalam wabah Corona ini adalah menurunnya permintaan," ungkap Hryadin.

 

2 dari 2 halaman

Pasokan Juga Menurun

Seorang anak dipakaikan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang kereta api dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Namun, ia menambahkan, yang menarik dari pandemi Corona ini adalah permasalahan tidak hanya datang dari sisi permintaan atau demand, namun dari sisi pasokan atau supply juga diprediksi akan menurun.

"Yag lebih parah lagi adalah jika pabrik sampai tutup. Ini yang akan membuat supply dan demand turun bersamaan," ungkap dia.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia menurut dia perlu fokus untuk memproteksi dari sisi pasokan, terutama pasokan di sektor pangan dan energi, jika kebijakan "Social Distancing" yang diambil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya