Dampak Lockdown Akibat Corona COVID-19, Orang Miskin di Malaysia Kian Susah Makan

Tukang becak paruh baya ini mengalami kesulitan mencari uang untuk makan karena lockdown akibat Virus Corona COVID-19 di Malaysia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Mar 2020, 15:05 WIB
ilustrasi Malaysia. (AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Rosman Alwi (53) belum bisa mendapatkan uang untuk membeli makan sejak kebijakan pemerintah untuk melakukan lockdown akibat penyebaran Corona COVID-19.

Pria paruh baya yang berprofesi sebagai tukang becak ini menjadi pihak yang dirugikan akibat penyebaran Virus Corona COVID-19 dan berdampak pada penghasilannya, demikian dikutip dari laman The Star, Selasa (24/3/2020).

Meskipun Rosman berhasil memberikan tumpangan kepada dua wisatawan dari Johor pada hari Kamis, ia dihentikan oleh polisi. Sebab, Malaysia dalam kondisi lockdown guna mencegah penularan COVID-19.

"Aku telah menunggu penumpang di Goddess of Mercy Temple. Berharap seseorang memberikan makanan gratis tetapi tidak ada yang datang," ujar Rosman.

"Jika ada terlalu banyak dari kita yang menunggu di sana, polisi atau petugas dewan kota akan datang dan menyuruh kita pulang."

"Tapi saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari. Saya bersepeda ke semua tempat yang biasanya mereka gunakan untuk mengirim makanan tetapi mereka sudah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang," katanya Rosman.

Karena makanan gratis dihentikan untuk sementara waktu, banyak orang miskin kelaparan.

Pengendara becak di Penang biasanya jauh lebih tua dan tidak berpenghasilan sebanyak yang ada di Melaka.

Ketika dihubungi, ketua Komite Masyarakat Kesejahteraan dan Peduli negara bagian Phee Boon Poh mengatakan dia akan menyarankan Rosman untuk pulang.

"Aku harus kejam. Saran saya untuk Rosman adalah pulang. Harap tinggal di rumah sampai 31 Maret dan berhenti berkeliaran.

"Saya sangat menyadari situasinya. Karena semua panik membeli, hypermarket dan supermarket tidak lagi memiliki sisa makanan untuk disumbangkan. Stok kami sangat rendah sekarang."

"Departemen Kesejahteraan bekerja dengan badan amal untuk menyiapkan makanan dan mengantar dari rumah ke rumah bagi yang membutuhkan."

 

2 dari 2 halaman

Dilema Pergi Keluar dan Membantu Orang Miskin

Ilustrasi Gelandangan (sumber: unsplash)

Penang Community Care, sebuah kelompok yang mengumpulkan persediaan makanan untuk orang miskin, mengatakan telah menghentikan pengiriman makanan di jalanan.

"Saya setuju bahwa kita seharusnya tidak memberi makanan di jalan-jalan selama lockdown. Kita akhirnya bisa menyebarkan COVID-19 di antara orang miskin. Jika petugas bisa mengirim makanan ke rumah mereka, kami bersedia menyediakan makanan," katanya.

Komisioner Masyarakat Tzu Chi Merit Masyarakat Buddhis Penang Khoo Boo Leong mengatakan para relawannya disuruh mundur.

"Mereka bukan petugas kesehatan sehingga kami tidak bisa mengambil risiko hidup mereka. Tapi kami siap membantu yang membutuhkan jika negara memanggil kami," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya