Kisah Pilu Pengantin, Gelar Pesta Pernikahan Berujung 31 Tamu Positif Covid-19

Pasangan ini tidak menyangka jika momen bahagia pernikahan mereka malah berujung malapetaka Covid-19.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 21 Mar 2020, 18:00 WIB
ilustrasi cincin pernikahan/Photo by Adika Suhari on Unsplash

Liputan6.com, Australia - Untuk menekan penyebaran Virus Corona atau Covid-19, publik perlu menerapkan social distancing (jaga jarak sosial) dan tidak menghadiri perkumpulan massal.

Untuk itu, rencana menonton konser, menghadiri pernikahan atau sekedar berkumpul bersama teman-teman ditunda sementara waktu.

Kebijakan tersebut membuat sebagian pasangan harus menunda pernikahan karena wabah Covid-19. Namun, tidak bagi pasangan ini. 

Di tengah wabah Covid-19, pasangan bernama Scott Maggs dan Emma Metcalf menggelar acara pernikahan di Sydney, Australia, pada 6 Maret 2020. Namun, mereka tidak menyangka bahwa momen bahagia tersebut malah berujung malapetaka. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

37 Tamu Positif Terinveksi Covid-19

Melansir dari Sydney Morning Herald, Sabtu (21/3/2020), kisahnya bermula ketika pasangan yang tengah berbulan madu di Maldives ini mendapat pesan singkat dari dua tamu yang mengaku positif terinfeksi Covid-19 setelah menghadiri pernikahan Scott dan Emma.

Scott pun langsung mengonfirmasikan pada 120 orang yang hadir di pernikahannya. Dari 120 orang yang menjalani tes, 37 orang dinyatakan positif Covid-19. 

“Kami bersalaman dan memeluk orang sepanjang malam. Kami tidak bisa menjelaskannya apalagi percaya,” kata Scott. 

 

3 dari 3 halaman

Pasangan Ini Lakukan Tes Covid-19

Dari puluhan orang yang didiagnosis Covid-19, dua di antaranya adalah senator di New South Wals, Andrew Bragg dan putro dari pakar advertising John Singleton, Sally Hawach yang kini tengah hamil 30 minggu.

Setelah kembali ke Sydney, keduanya segera menjalani tes Covid-19 dan kini tengah menunggu hasilnya. 

“Kami telah merencanakan pernikahan berbulan-bulan lalu. Tidak ada histeria atau larangan pada 6 Maret, itu tidak ada di radar,” lanjutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya